PEKANBARU - Memasuki akhir tahun 2018, salah satu pengrajin terompet yang ada di Pekanbaru, tepatnya di jalan Arifin Ahmad kebanjiran pesanan sejak memasuki bulan Desember.  Menurut Yatman atau biasa di panggil Pak Bagus, saat ini kurang lebih ada 3.000 terompet sudah terjual di beberapa daerah seperti Medan, Dumai, Padang, Bengkalis serta beberapa kabupaten di Provinsi Riau.

Walaupun sudah 3.000 terompet yang terjual namun jumlah tersebut belum termasuk jumlah pemesanan dari kota Pekanbaru. Karena banyak pelanggan Pak Bagus yang memesan dan mengambil pesanannya sekitar H - 3 sebelum malam tahun baru.

"Kalau untuk pesanan yang sudah diambil ada 3.000an, tapi kalau di Pekanbaru banyak yang sudah pesan namun belum diambil, kebanyakan tangal 28 mereka menjemput terompetnya," kata Pak Bagus kepada GoRiau.com di Pekanbaru, Rabu (26/12/2018).

Dalam sehari Pak Bagus bisa memproduksi 50 sampai 100 terompet tergantung bentuk dan ukuran dari terompet. Ia juga menambahkan pada tahun ini, adanya peningkatan jumlah pemesanan terompet jika dibandingkan dengan tahun lalu. Hal ini sudah terlihat dari banyaknya pesanan tersebut.

"Kalau dilihat, ya tahun ini meningkat, dari jumlah pembeli terompet kesini lebih banyak," tambah Pak Bagus.

Di rumah produksi trompetnya, Pak Bagus memiliki 10 jenis terompet dari beragam jenis dan ukuran yang berbeda-beda, ia juga menambahkan adanya perbedaan harga yang di jualnya untuk harga pemborong yang ingin membeli terompet biasanya diberi harga lebih murah di bandingkan dengan pembeli yang membeli satu-satu di tempat produksi terompet.

Ia menambahkan, ada alasan tersendiri mengapa ia menjual harga lebih tinggi di bandingkan dengan harga eceran yang di jual pedagang yaitu, agar nantinya pembeli lebih memilih membeli kepada pengecer dari pada rumah produksi terompet. Karena, kalau nantinya harga di rumah produksinya lebih murah atau pun sama, masyarakat pastinya akan lebih memilih membeli langsung dari pada ke pengecer, dan untuk penjual terompet tidak mendapatkan hasil ataupun keuntungan.

"Lebih bagus mereka beli ke pengecer dari pada ke rumah produksi, supaya yang jualan di pasaran juga mendapatkan hasil," pungkasnya. ***