MEDAN - Sebanyak 40 ribu kenderaan perhari melintas di jalan tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (MKTT), sejak ruas tol baru Sei Rampah-Tebing Tinggi sepanjang 9,33 kilometer (km) yang menjadi bagian dari jalan tol itu beroperasi secara fungsional sejak Senin 24 Desember 2018 lalu.

Direktur Operasional Tol MKTT, Agus Cholid mengatakan, animo masyarakat semakin meningkat sejak ruas tol baru itu difungsikan. Apalagi ruas tol baru itu kini masih digratiskan. Bahkan puncaknya terjadi pada Jumat-Sabtu (21-22 Desember 2018) lalu, dimana jumlah kenderaan yang masuk ke tol MKTT mencapai 46 ribu kenderaan.

“Puncaknya memang saat jelang perayaan Natal 2018 kemarin, yakni di tanggal 21 dan 22 Desember. Saat itu jumlah kenderaan yang masuk sampai 46 ribu setiap harinya,”sebut Agus.

Agus mengaku, hingga 2 Desember 2018 mendatang mereka masih akan tetap menggratiskan ruas tol baru tersebut. Ia berharap, selain dapat mengurai kemacetan di ruas utama jalan lintas Sumatera Sei Rampah-Tebing Tinggi, fungsionalisasi ruas tol tersebut juga penting untuk proses uji coba yang juga tengah dilaksanakan.

“Dibukanya fungsional Tol Sei Rampah-Tebingtinggi untuk sementara itu tidak dikenakan tarif. Tarif hanya dikenakan, dari Rampah ke Medan sebaliknya, atau dengan tujuan pintu keluar lain,” pungkasnya.

Agus menambahkan bahwa dibukanya fungsional Tol Sei Rampah – Tebing Tinggi sementara mulai 24 Desember 2018 hingga 2 Desember 2019 mendatang. Namun, setalah 2 Januari 2019, tol ditutup kembali untuk persiapan uji laik.

“Difungsionalkannya tol ini mengingat karena ini program pemerintah untuk melancarkan arus mudik Natal dan Tahun Baru antara Medan ke Tebing dan sebaliknya,” tambahnya.

Untuk diketahui bahwa jalur, Tol Sei Rampah-Tebing Tinggi sepanjang 9,33 kilometer. Sedangkan total panjang Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (MKTT) adalah 61,7 kilometer.

Untuk pembangunan Tol Sei Rampah – Tebing Tinggi sempat terkendala pembebasan lahan. Dimana, tol tersebut akan dibuka secara resmi setelah lulus uji laik pada Januari 2019.

Jalan Tol MKTT pengusahaannya dilakukan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Jasa Marga Kualanamu Tol dengan nilai investasi mencapai Rp 4,9 triliun. Sebagian konstruksi Tol MKTT dibangun menggunakan APBN sebagai dukungan pemerintah meningkatkan kelayakan finansialnya.*