TOBASA-Korban longsor susulan di Jln.Lintasan Tobasa - Kab.Asahan dusun Aek Gambir desa Halado Kec.Pintupohan Meranti Kab.Toba Samosir Sutan Japri Marpaung (35) akhirnya ditemukan setelah tiga hari dilaksanakan acara tabur bunga.

Dari 14 korban dengan 9 korban meninggal dunia dan sebelumnya 8 korban meninggal dunia telah ditemukan dan 5 orang korban selamat dengan luka luka dan patah tulang pada hari Rabu,12 Desember 2018 sekitar pukul 23.30 WIB. Satu korban lainnya ditemukan telah ditemukan Senin (24/12/2018) sekitar pukul 11.00 WIB.

Sebelumnya telah dilakukan acara tabur bunga Sabtu, 22 Desember 2018 sebagai pertanda akhir pencarian.setelah selama 7 hari upaya pencarian yang dilakukan dengan ditambah 3 hari permohonan pihak Keluarga korban untuk dilakukan pencarian oleh Pihak BASARNAS dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab.Tobasa dan Tim SAR nya yang dibantu oleh pihak jajaran Kepolisian Resort (POLRES) Toba Samasir,Sat Pol PP, BABINSA DANRAMIL 13 Porsea beserta seluruh warga desa.

Acara tabur bunga dilaksanakan atas kesepakan pihak keluarga korban yang jenazahnya belum ditemukan bersama dengan pihak Pemkab Tobasa dan jajaran USPIDA Kab,Tobasa.

Berselang 3 hari telah dilaksanakannya tabur bunga Senin, (24/12/ 2018) pihak keluarga korban Sutan Japri Marpaung (35 tahun korban,red).

Korban ditemukan setelah keluarga bersama dengan beberapa warga desa melakukan penyisiran ulang ke lokasi terjadinya bencana longsor usai melakukan ziarah pagi harinya.

Ismail Marpaung (38) abang kandung korban saat di konfirmasi GoSumut di rumah duka di desa Halado dusun 3 menjelaskan, untuk melakukan pencarian ulang korban, ada 10 orang warga desa bersama denganĀ  pihak keluarga yang turun kelokasi yang dibagi dengan 2 tim pencari sukarela (1 tim kearah atas dan 1 tim ke arah bawah dekat jurang dan sungai kecil).

Semua melakukan penyisiran dan melakukannya berulang ulang di seputaran jurang longsoran material gunung hingga berjarak 100 Meter dari longsoran sampai mendekati sungai kecil yang ada di lokasi jurang.

Karena merasa sudan capek dan merasa tidak akan menemukan jenazah almarhum lagi, tim pencari korban berniat mau naik untuk meninggalkan lokasi.namun beberapa saat kemudian ada 2 orang yang tinggal di belakang sembari berusaha melakukan pencarian yaitu Binsar Panjaitan dan Halasan Tambunan.

Binsar panjaitan yang kondisi kakinya pincang berusaha membuka ruas aliran sungai kecil yang airnya mengendap dan membersihkan segala sampah berupa potongan kayu dan daun daunan. "Sebelumnya telah saya mintakan supaya dia tidak usah ikut turun kebawah mengingat kondisi fisiknya yang kurang sehat. Entah bagaimana dia berusaha turun dan ikut melakukan pencarian," terang Ismail abang kandung korban,red.

Alhasil dengan usaha yang dia lakukan, air mengalir ke sungai yang dijurang dan lokasi mulai agak kering dan saat itulah saudara Binsar Panjaitan menemukan jenazah almarhum dalam keadaan tersangkut dan terjepit pada akar pohon mendekati jurang dengan kondisi mayat dari pusar sampai kepala tertanam yang nampak adalah hanya bahagian kaki sampai pusar dalam keadaan tidak pakai celana dan hanya menggunakan kaos singlet.terang ismail sembari berurai air mata.

Kondisi fisik jenazah saat ditemukan tetap dalam keadaan utuh dan tidak ada yang hilang dari bagian tubuhnya hanya bagian kepala yang nampak seperti remuk dan kulit terkelupas sebahagian badan nampak menghitam.

Jenazah korban ditemukan sekitar pukul 11.00 WIB yang berjarak 50 meter dari lokasi material longsoran gunung yang sebelumnya telah berulang kali dilewati untuk melakukan penyisiran saat itu.

"Sutan Japri Marpaung (35) adalah Korban meninggal ditimpa longsoran susulan saat melakukan bantuan evakuasi kepada para korban pada saat malam kejadian Rabu malam 12 Desember 2018 sekitar pukul 02.00 WIB dengan kondisi cuaca saat itu tetap hujan," jelas Ismail suadara kandung Korban.

"Setelah ditemukan, kami tidak berani menjamah korban,kami langsung melaporkannya kepada aparat desa selanjutnya dilaporkan kepada pihak berwajib dan pihak medis untuk menangani dan mengangkat jenazah,"ucapnya.

Yang turun ke lokasi untuk mengangkut jenazah adalah personil dari Polres Tobasa, Babinsa dari DANRAMIL 13 Porsea serta di bantu oleh pihak medis dari PT.INALUM (Persero) Paritohan dan tim Medis dari Puskesmas Kec.Pintupohan Meranti.

Pihak medis dan aparat mengevakuasi korban keatas dan selanjutnya di bawa ke Mesjid Alfalah desa Halado untuk di mandikan dan selanjutnya pihak medis bersama aparat menyerahkan jenazah ke pihak keluarga untuk di solatkan dan dimakamkan.

"Keluarga sepakat untuk tidak dilakukan fisum oleh pihak Medis dan aparat penegak Hukum. korban dimakamkan sekitar pukul 15.00 Wib tadi sore,"jelasnya.

Alamrhum Sutan Japri Marpaung putra dariĀ  Dumour Marpaung (61) dengan ibu kandungnya Siman boru Hutagaol (62) dari 6 bersaudara (4 perempuan dan 2 laki laki) yang tinggal di desa Halado dusun 2 meninggalkan 1 orang istri boru Hutagaol dan 1 orang putri.*