MEDAN- Wujud nyata Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan   dalam memberikan pelayanan optimal kepada pesertanya dengan resmi memasuki Gedung Kantor baru Cabang Medan Utara, Selasa (18/12/2018). Gedung yang berada di Jalan Marelan Raya No 108, Kelurahan Tanah Enam Ratus, Kecamatan Medan Marelan ini diharapkan bisa meningkatkan kualitas dan pelayanan pada peserta.

Peresmian Gedung Kantor Cabang Medan Utara ini dilakukan oleh Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Agus Susanto yang diwakili Direktur Umum dan SDM BPJS Ketenagakerjaan, Naufal Mahfudz, disaksikan Deputi Direktur Wilayah Sumbagut Umardin Lubis, Kepala Cabang Medan Utara Asran Pane dan para Asisten Deputi, para Kepala Cabang se-Sumbagut.

Acara ini turut dihadiri Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, bersama unsur Forkopimda Sumut, Camat Medan Marelan Tengku Chairuniza S Sos MAP, para pimpinan perusahaan, pengurus asosiasi pengusaha, asosiasi pekerja, tokoh agama, tokoh masyarakat.

Deputi Direktur Wilayah Sumbagut, Umardin Lubis dalam sambutannya mengatakan, keberadaan gedung kantor baru ini merupakan hadiah ulang tahun ke-41 BPJS Ketenagakerjaan yang dibuat begitu representatif dengan tujuan agar dapat melayani peserta lebih maksimal lagi.

Sebab sebelumnya, kata Umardin, Cabang Medan Utara atau yang dulunya juga disebut dengan istilah Cabang Belawan hanya berstatus kontrak di Gedung Pelni, Jalan Krakatau, Medan.

"Bangunan ini didirikan di areal seluas 9.250 meter persegi. Dibangun sejak maret 2016, sempat tertunda dan akhirnya siap pada 9 November 2018. Jadi sejak 10 Desember kemarin sudah mulai ditempati," terang Umardin.

Kantor Cabang Medan Utara ini, tambahnya, merupakan satu dari 11 kantor cabang yang ada di bawah naungan Kantor Wilayah Sumbagut. "Empat kantor di Aceh, tujuh di Sumut. Saat ini tinggal dua lagi yang masih berstatus kontrak,  yakni di Binjai dan Padangsidimpuan. Tapi kita sudah punya tanah dan akan segera dibangun pada 2019 mendatang," ujarnya.

Sementara itu, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dalam sambutannya mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi keberadaan BPJS Ketenagakerjaan ini. Harapannya, semua warga Sumut harus tercover dalam jaminan sosial tersebut. "Semoga dengan diresmikannya kantor ini, semakin bisa meningkatkan pelayanan yang lebih maksimal lagi kepada warga Sumatera Utara," katanya.

Edy melanjutkan, dirinya baru-baru ini dikejutkan dengan adanya dua tenaga kerja yang tewas dan patah kaki di rumah dinasnya.

"Baru-baru ini saja saya tahu dan sudah keburu dilapor ke polisi. Saya marahi anggota, kok bisa ada orang mati jatuh dari atap. Kenapa jatuh? Sudah begitu, yang meninggal cuma dikasih Rp 3 juta,  seolah itu sudah deal. Masak nyawa manusia dibuat seperti itu?," pungkasnya.

Seandainya pekerja tersebut didaftarkan sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan, lanjut Edy, tentunya hal-hal seperti ini tidak perlu sampai lapor ke polisi. "Jadi ini saya sangat serius soal jaminan sosial ini," tutupnya seraya berharap BPJS Ketenagakerjaan punya kelembagaan yang kuat dan mau jemput bola dalam mengcover jaminan sosial bagi rakyat, khususnya masyarakat Sumut.

Dalam peresmian gedung baru tersebut pihak BPJS Ketenagakerjaan juga memberikan santunan pada sejumlah ahli waris peserta BPJS Ketenagakerjaan berupa Santunan Jaminan Kematian (JKM) dan Jaminan Hari Tua (JHT) yakni ahli waris dari tenaga kerja Ahmad Husni sebesar Rp 48.458.139, Santunan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) meninggal dunia, JHT dan Jaminan Pensiun (JP) pada ahli waris tenaga kerja Dody Hasbullah sebesar Rp161.547.561 dan terakhir Santunan JKK, JHT dan JP diserahkan pada ahli waris tenaga kerja Hambali sebesar Rp 170.216.293.*