JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan sesi I di zona merah. Sempat dibuka menguat, IHSG turun tajam pada awal perdagangan.

Setelah itu, indeks berbalik arah dan melaju ke area positif. Tapi, pada akhir sesi I, Jumat (14/12), IHSG tercatat turun tipis 3,78 poin atau 0,06% ke level 6.173,94.

Enam sektor turun, dengan penurunan terbesar pada sektor industri dasar 0,83%. Sektor keuangan melemah 0,30% dan sektor perkebunan turun 0,26%.

Sektor barang konsumer justru melaju 0,51%. Sektor perdagangan dan jasa menguat 0,39%. Sektor manufaktur dan infrastruktur naik masing-masing 0,06% dan 0,03%.

Total volume transaksi bursa mencapai 5,07 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 4,11 triliun. Kenaikan harga tampak pada 162 saham. Tapi, ada lebih banyak saham yang harganya turun, yakni 193 emiten. Sedangkan 129 saham bergerak mendatar.

Top gainers LQ45 terdiri dari:

PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) 9,33%

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) 3,82%

PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) 2,69%

Top losers LQ45 adalah:

PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) -2,59%

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) -1,86%

PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) -1,67%

Investor asing mencetak penjualan bersih Rp 270,62 miliar. Net sell terbesar asing terjadi pada saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 167,2 miliar, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 24,7 miliar, dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) Rp 22,6 miliar.

Saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah PT United Tractors Tbk (UNTR) Rp 18,9 miliar, PT Astra International Tbk (ASII) Rp 18,7 miliar, dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) Rp 7,9 miliar.*