JAKARTA - Nilai tukar kembali melemah pada perdaganga terakhir pekan ini. Jumat (14/12), Jakarta interbank spot dollar rate (Jisdor) berada di Rp 14.538 per dollar Amerika Serikat (AS).

Jisdor melemah tipis dari Rp 14.536 per dollar AS pada perdagangan kemarin. Sejalan, rupiah di pasar spot pukul 10.21 WIB pun melemah ke Rp 14.555 per dollar AS.

Rupiah spot melemah 0,40% jika dibandingkan dengan posisi kemarin pada Rp 14.497 per dollar AS. Dalam sepekan, rupiah spot tercatat melemah 0,52%.

Pelemahan rupiah ini terjadi seiring dengan pelemahan mayoritas mata uang Asia. Penguatan kurs terhadap dollar AS tampak pada mata uang yen, dollar Hong Kong dan baht. Sedangkan mata uang Asia lainnya melemah.

Dollar AS tak cuma menguat terhadap mata uang Asia. The greenback ini pun menguat terhadap mata uang utama dunia. Hal ini tampak pada indeks dollar yang kembali melaju dalam dua hari terakhir.

Pagi ini, indeks dollar berada di 97,13, menguat dari 97,06 kemarin. Penguatan dollar AS dipicu oleh perkembangan negosiasi dagang AS-China. Selain itu, dollar AS menguat terhadap salah satu mata uang utama, euro.

Kurs mata uang Eropa ini melemah setelah European Central Bank (ECB) menurunkan prediksi pertumbuhan ekonomi tahun depan dari 1,8% menjadi 1,7%. Bank sentral juga akan menghentikan program pembelian obligasi mulai akhir tahun ini.*