MEDAN - Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah telah memperlihatkan perhatian yang besar dalam upaya meningkatkan harkat dan martabat masyarakat pekebun kelapa sawit.

Bahkan Ijeck - sapaan Musa Rajekshah - berjanji akan hadir langsung dalam penanaman perdana Program Peremajaan Kelapa Sawit seluas 157 hektar di Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel) pada 12 Desember 2018 mendatang.

Atas hal tersebut, Ijeck mendapat apresiasi dari berbagai pihak, salah satunya dari seorang politisi Partai Golkar yang merupakan putra daerah Labuhanbatu Samsir Pohan.

"Saya sangat mengapresiasi Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, dalam hal ini Bang Ijeck selaku Wakil Gubernur Sumatera Utara yang mengawal dan memastikan program peremajaan kelapa sawit tersebut agar berjalan dengan semestinya dan maksimal," katanya saat diwawancarai awak media di Kantor DPD Partai Golkar Sumut, Jalan K.H. Wahid Hasyim, Medan, Jumat (7/12/2018).

Sebagai putra daerah, Samsir Pohan mengajak seluruh pekebun sawit di Labuhanbatu Raya (Kabupaten Labuhanbatu Utara, Kabupaten Labuhanbatu, dan Kabupaten Labuhanbatu Selatan) untuk maksimal dalam mendukung program tersebut tanpa ada kecemburuan.

"Walaupun program perdana diadakan di kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labusel, tapi sesuai program, ketiga kabupaten Labuhanbatu Raya akan mendapatkan program dukungan yang sama. Oleh karena itu kita, dalam hal ini saya dan para pekebun kelapa sawit harus berada tepat di belakang Bang Ijeck memberikan dukungan yang maksimal," tegasnya.

"Saya juga siap menjadi corong bagi pekebun sawit di Labuhanbatu Raya yang ingin memahami dan mendapatkan manfaat dari program peremajaan ini," imbuhnya.

Selain itu, Samsir Pohan juga berjanji akan mendorong agar program peremajaan kelapa sawit di Labuhanbatu Raya dapat terus berjalan dan bertambah besar di tahun 2019 mendatang.

"Dari perencanaan yg sudah ada, saya akan menyuarakan kepastian dan tambahan bantuan untuk tahun 2019 melalui Fraksi Partai Golkar di DPR RI. Labuhanbatu Raya harus jadi lumbung penghasil sawit berkualitas di Sumatera Utara untuk memastikan harga sawit dari kebun rakyat di labuhanbatu raya paling tinggi rendemen dan harga jualnya ke pabrik kelapa sawit," jelasnya.

Untuk diketahui, program peremajaan kelapa sawit milik petani pekebun rakyat swadaya ini dibiayai oleh Badan Pengelola Perkebunan Kelapa Sawit (BPPKS) di bawah Kementerian Keuangan sebesar Rp 25 juta per hektar, dananya ditransfer langsung ke rekening petani.

Penanaman perdana peremajaan 157 hektar pekebun rakyat mandiri ini melibatkan 45 petani sawit rakyat yang akan difokuskan di Desa Parlabian Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labusel. Untuk membantu pengelolaan teknis di lapangan dihunjuk PT Asian Agri dan PT Nubika sebagai mitra kerja.

Ke-45 petani swadaya pemilik kebun rakyat dimaksud memiliki lahan masing-masing antara 1 sampai 4 hektar di bawah naungan Koperasi Anugerah Jaya Mandiri Sejahtera yang menjadi mitra kerja Asian Agri Group.

"Untuk Koperasi Anugerah Jaya Mandiri Sejahtera yang menjadi mitra kerja Asian Agri Group, harus sungguh-sungguh mengelola bantuan pemerintah tersebut. Karena baik buruknya program perdana ini akan berdampak kepada keberlanjutan program bantuan di seluruh Labusel, Labuhanbatu dan Labura. Rakyat pekebun kelapa sawit harus kuat," tandas Samsir Pohan yang pada 2019 nanti akan bertarung memperebutkan kursi DPRD Provinsi dari Dapil Sumut VI.