SERGAI-Akibat satu malam diguyur hujan deras dan  disertai angin kencang membuat sejumlah kawasan di Kota perbaungan,Kelurahan Simpang Tiga Perbaungan, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdangbedagai (Sergai) dilanda Banjir Selasa (27/11/2018).

Akibat dilanda banjir membuat aktivitas tiga sekolah Negeri yakni sekolah SD Negeri 101931 dan SD Negeri 101929 dan SMP Negeri 1 Perbaungan digenangi air. Akibatnya proses belajar mengajar terganggu, malah sebagian sekolah meliburkan.

Hasil pantuan Gosumut.com di lokasi, terlihat saluran drainase yang tidak cukup menampung debit air hujan sehingga di kawasan kota perbaungan, tepatnya kelurahan Simpang Tiga yang berdekatan dengan tiga sekolah Negeri  Serdangbedagai (Sergai) setiap kali musim hujan di lokasi tersebut mengalami kebanjiran.

Selain tiga sekolah negeri yang mengalami kebanjiran juga terlihat perkantoran Kantor Camat Perbaungan juga mengalami kebanjiran.

"Saluran drainase yang terlalu kecil tidak bisa menampung debit air hujan sehingga setiap kali musim hujan lokasi tersebut sering banjir." ucap warga yang enggan namanya disebutkan  kepada Gosumut.com dilokasi.

Sampai saat ini belum ada jalan solusi untuk memperbaiki saluran drainase tersebut. Jadi setiap musim hujan lokasi ini pasti banjir dan semua anak sekolah pasti diliburkan karna  setiap kali banjir air tersebut masuk diruangan kelas yang setinggi mata kaki sehingga tidak mengganggu aktivitas belajar.

"Mudah-mudahan pemkab sergai bisa memikirkan dampak lokasi ini, agar secepatnya memperbaiki saluran drainase yang sangat sempit (kecil) agar banjir tidak terulang kembali,"tutupnya.

Camat Perbaungan, Gunawan kepada Gosumut.com melalui seluler membenarkan bahwa dikawasan di kota Perbaungan mengalami kebajiran. Bahkan dirinya sudah menemukan dua titik drainase yang tersumbat. Sehingga kawasan di kota perbaungan   sering mengalami kebanjiran terutama di tiga sekolah negeri.

"Ada dua titik saluran drainase yang tersumbat yakni didepan kantor Dinas Perhubungan dan didepan panglong. Bahkan pihak kecamatan secepatnya  akan  melakukan perbaikan dengan bekerjasama dengan masyarakat sekitar agar tidak kembali kebanjiranya," ucapnya.

Gunawan menjelaskan dikawasan di Perbaungan yang dilanda banjir itu bukan masalah drainase yang sangat kecil, tapi drainase yang tersumbat. Kalau drainase lancar tak mungkin mengalami kebanjiran.

Ketika disingung bahwa di lokasi tersebut sering kali mengalami kebajiran akibat drainase yang sangat kecil sehingga dilokasi sering mengalami kebanjiran, bahkan banjir sampai ke kantor camat Perbaungan, ia membenarkan.

"Iya benar, setiap kali musim hujan lokasi tersebut sering banjir, namun kita tetap terus  mencari titik drainase yang tersumbat. Kuncinya sudah kita temukan dua titik drainase yang tersumbat. Sedangkan untuk perkantoran camat yang juga dilanda banjir itu bukan dari drainase melainkan rendah dari pada aspal jalan lintas besar sehingga air memasuki perkantoran kami," tutupnya.*