MEDAN - Universitas Negeri Medan (Unimed) membantah bahwa pemuda yang gantung diri di Perumnas Mandala, Kelurahan Kenangan, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Rabu (21/11), sebagai mahasiswa mereka.

Kepala Humas Unimed, M. Surif mengatakan, setelah ada pemberitaan terkait Marolop Marko Manurung yang bunuh diri karena stres skripsinya ditolak oleh dosen pembimbing, pihaknya langsung melakukan pengecekan identitas mahasiswa tersebut.

"Bagian akademik dan kemahasiswaan Unimed sudah cek nama tersebut di data akademik. Kami tidak menemukan mahasiswa kita dengan nama ?Marolop Marko Manurung," kata Surif, Jumat (23/11).

Surif mengungkapkan bahwa Unimed telah mengecek data mahasiswa tersebut melalui www.unimed.ac.id/direktori/mahasiswa dan tidak menemukan nama tersebut.

"Kita sudah cek dan Unimed tidak menemukan nama tersebut," ungkapnya.

Surif menjelaskan bahwa Unimed mengerahkan staf Badan Administrasi Kemahasiswaan (BAK) untuk melakukan pengecekan mahasiswa atas nama ?Marolop Marko Manurung. Hal itu dilakukan agar tidak ada kekeliruan dalam penyampaian informasi.

"Bahkan pegawai BAK juga sudah cari informasinya. Ada staf kita di BAK yang juga tetangga korban. Setelah ditanyakan staf tersebut, ternyata korban sudah dipastikan bukan mahasiswa Unimed," jelasnya.

Seperti diketahui, ?Marolop Marko Manurung nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di rumah saudaranya di Perumnas Mandala, Rabu (21/11) sekitar pukul 18.00 WIB.

Jenazah Marko ditemukan sudah tergantung di dalam kamarnya dengan menggunakan tali nilon besar. Keluarga yang menemukan sempat membawanya ke klinik setempat. Sayangnya Marko dinyatakan sudah meninggal dunia.

Korban sebelumnya sempat bercerita kepada orang tuanya bahwa dia sedang sibuk mengerjakan skripsi. Namun skripsinya beberapa ditolak oleh dosen pembimbing.

Sementara Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Faidil Zikri, mengatakan pihaknya sudah melakukan olah TKP dan memeriksa sejumlah saksi atas tewasnya Marko.

Karena murni bunuh diri dan tidak ada kekerasan di tubuh Marko, keluarga korban meminta polisi tidak melakukan autopsi agar segera disemayamkan malam itu juga.?

"Hasil pemeriksaan Tim Inafis tidak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Kuat dugaan korban meninggal dunia karena bunuh diri. Keluarga bermohon agar jasad korban tidak dilakukan autopsi karena keluarga sudah menerima kematian korban," jelas Faidil Zikri.***