MEDAN - Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Wilayah Sumatera Utara (Sumut), Nurlela mengatakan pengawasan anak-anak di Sumut semakin berkurang. Sebab 70 persen diantaranya alami kekerasan seksual.

“Dari 70 persen anak yang alami kekerasan seksual tersebut terjadi pada usia 10 hingga 19 tahun,” katanya dalam seminar anti pornografi di Medan, Kamis (22/11/2018).

Menurutnya, ada 4 masalah anak di Sumut yaitu kekerasan pada mental, kekerasan pada jasmani, kekerasan di sekolah dan kekerasan pada seksual, dan yang paling nomor satu adalah kekerasan pada seksual.

“Salah satu kekerasan seksual pada anak salah satunya karena ekonomi dan kedua karena gadget. Untuk itu diharapkan para guru dan orangtua harus mengawasi dan membatasi anak menggunakan gadget. Saya sebagai ibu dan seorang nenek merasakan bahwa saat ini perilaku anak harus segera di awasi agar mereka terhindar dari beberapa kekerasan termasuk seksual," ujarnya.

Dikatakannya, Sumut sudah minus satu tentang narkoba maka jangan terjadi lagi karena kekerasan seksual pada anak. Kasus ini harus segera ditindaklanjuti dan harus bersinergi kepada beberapa pihak, pemerintah, orang tua maupun guru.

"Sebagai orangtua, guru dan pemerintah harus saling bahu membahu untuk menjadikan anak anak masa depan mempunyai akhlak yang baik untuk menjadikan sang anak generasi bangsa," katanya.

Koneksi internet adalah salah satu perilaku anak jadi berubah, sehingga diharapkan para orangtua dan guru harus membatasi anak menggunakan gadget. Karena banyak konten konten pornografi ada di dalam gadget tersebut.

"Kita harus bisa membatasi anak dalam menggunakan gadget, agar terlepas dari candu gadget, dari gadget anak bisa mengetahui tentang pornografi, untuk itu mari kita bersinergi agar anak bisa fokus belajar untuk masa depannya," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Perlindungan Anak Korban Pornografi, HIV, AIDS Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Winarti mengatakan, Indonesia merupakan pengguna internet paling besar. Ada 140 juta jiwa atau 54,68 persen anak menggunakan gadget.

"Konten pornografi di internet sudah banyak, bahkan 435 ribu an anak di indonesia menggugah dan mengunduh konten pornografi," katanya.

Kejahatan terhadap anak tentang pornografi seperti gunung es , yaitu makin mengkhawatirkan, jadi harus diberi perhatian yang besar dalam pencegahan untuk anak, sebab anak adalah generasi masa depan negara.< strong>*