ASAHAN - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periksa pejabat Asahan terkait proyek pembangunan ruang VIP Rumah Sakit Umum Daerah Haji Abdul Manan Simatupang (RSUD HAMS) Kisaran di salah satu ruangan di Mapolres Asahan.

Informasi dihimpun, pemeriksaan itu berkaitan dengan dugaan bocornya sumber dana yang digunakan oleh Pemkab Asahan untuk membangun gedung berlantai tiga yang posisinya persis di pinggiran sungai Silau Kisaran. Dana itu berasal dari APBD Provinsi Sumatera Utara yang dialokasikan pada anggaran Bantuan Daerah Bawahan (BDB) Tahun 2014 atau persisnya menjelang Pilkada Sumut.

“Terjadi peningkatan yang signifikan dari tahun – tahun sebelumnya, di tahun 2014 Kabupaten Asahan mendapat alokasi dana kurang lebih Rp.425 milyar,” jelas sumber dilapangan.

Masih kata sumber, pembangunan ruangan VIP yang dikerjakan oleh PT. Waskita Karya itu menelan anggaran sekitar Rp.26 milyar, namun kondisi bangunannya saat ini sudah banyak yang mengalami kerusakan.

Sementara pantauan dilapangan, sejak hari Sabtu (17/11) sejumlah mantan pejabat direktur RSUD HAMS Kisaran tampak menjalani pemeriksaan di salah satu ruangan di Mapolres Asahan yang dipinjam oleh penyidik KPK.

Hari itu tampak dr HW dan dr MA, memasuki ruangan di barisan ruangan yang diapit ruangan identifikasi dan ruangan Kabag Perencanaan. Keduanya tidak memberikan keterangan setelah menjalani pemeriksaan.

dr MA mantan direktur RSUD HAMS usai menjalani pemeriksaan oleh penyidik KPK Sementara pada hari Senin (19/11) bertepatan dengan acara pelepasan mantan Kapolres Asahan AKBP Yemi Mandagi, tampak dua pejabat Asahan kembali menjalani pemeriksaan, NZ Siagian mantan Kepala DPKA yang saat ini menjabat sebagai Staf Ahli di Sekretariat Daerah dan RJ Nasution mantan pejabat di dinas PUPR yang saat ini menjabat sebagai Kepala Seksi di dinas Perkim.

NZ Siagian yang mengenakan baju kemeja corak kotak-kotak setelah keluar dari ruangan tampak membisu dan enggan menjawab pertanyaan dari sejumlah awak media yang sudah menanti di luar ruangan dan RJ Nasution sebelum menjalani pemeriksaan enggan berterus terang saat dikonfirmasi maksud kedatangannya di Mapolres Asahan.

“Ngapain Abang di sini,” tanya wartawan, RJ Nasution dengan nada pelan menjawab, “nggak ada, cuma nunggu kawan,” ucapnya sambil berlalu dengan menjinjjng tas ransel yang diduga berisikan berkas-berkas.

Terpisah, tiga penyidik KPK yang terdiri satu orang perempuan dan dua orang laki – laki sebelum memasuki ruangan sempat dikonfirmasi namun enggan menjawab pertanyaan dan hanya melemparkan senyum kepada awak media.

“Pak, apakah hari ini masih ada pemeriksaan lanjutan,” tanya awak media. Laki – laki berbadan tegap itu hanya membuka penutup mulut sambil melemparkan senyum sambil menggeret tas besarnya.***