MEDAN- Pemko Medan kembali menggelar pertunjukan seni  dan budaya Melayu terakbar bertitel Gelar Melayu Serumpun (Gemes) di halaman Istana Maimun  Medan, Jumat (2/11/2018) malam.

Dalam edisi yang ketiga ini, Gemes tampil  lebih menarik dan spektakuler sehingga menjadi  satu tontonan yang sangat memuaskan pengunjung.

Di samping aneka seni dan tari Melayu, Gemes semakin menarik dengan  mengusung Istana Maimun nan anggun dan megah menjadi latar belakang panggung. Ditambah lagi dengan dukungan lighting yang gemerlap  sehingga membuat unsur orinisinalitas nuanasa Melayu Istana Maimun semakin terlihat mewah dan berkelas.

Di bawah guyuran hujan, Wali Kota Medan Drs H T Dzulmi Eldin S MSi  resmi membuka Gemes 2018. Pembukaan ditandai dengan pemukulan gendang yang dilakukan Wali Kota bersama Wail Wali Kota Ii Akhyar Nasution MSi.

Dilanjutkan dengan Tarian Ahoy sebagai tarian khas Kota Medan. Kemudian disusul tarian klosal Melayu yang dibawakan puluhan penari dari berbagai negara serumpun dan daerah  serta  menjqdikan payung sebagai properti tarian.

Dalam sambutannya, Wali Kota sangat mengapresiasi digelarnya Gemes. Apalagi  khsusus tahun ini, penyelenggara menghias halaman Istana Maimun dengan 428 payung sebagai simbolusia Kota Medan yang saat ini telah memasuki 428 tahun.

“Keberhasilan merangkul suku Melayu se-kawasan merupakan sebuah prestasi sekaligus bisa menjadi daya tarik wisata bagi Kota Medan. Kita harapkan melalui event ini akan menjadi  wadah melestarikan seni dan budaya Melayu sekaligus mengedukasi masyarakat Kota Medan, khususnya generasi muda dalam memahami kebudayaan dan rumpun Melayu.,” kata Wali Kota.

Oleh karenanya Wali Kota berharap agar  pagelaran ini dapat menjadi salah satu ikon pariwisata di Kota Medan yang dapat menarik wisatawan lokal maupun mancanegara. Apalagi dalam gelerannya tahun ini, Gemes  ditampilkan di Istana Maimun yang merupakan salah satu ikon kebanggaan  Kota Medan. Padahal dalam edisi pertama dan keduanya, Gems selalu dilaksanakan di Lapangan Merdeka Medan.

Selain empat negara serumpun, Gemes 2018 juga diikuti provinsi tetanggan seperti Nanggroe Aceh Darusalam (NAD). DKI Jakarta, Jambi, Bengkulu, Palembang serta Riau. Kemudian sejumlah daerah di Sumut diantaranya Deli Serdang, Serdang Bedagai, Binjai, Tebing Tinggi, Langkat Binjai, Asahan, Batubara, Sibolga, Tanjung Balai, Labuhan Batu Utara dan Kota Medan. Sebagai bentuk ungkapan apresiasi dan terima kasih atas keikutsertaan mereka, Wali Kota pun memberikan cindera mata kepada seluruh perwakilan peserta.*