MEDAN-Produk terobosan terbaru oleh Badan Urusan Logistik (Bulog) berupa beras sachet dengan berat 200 gram per sachetnya kurang diminati sehingga beras tersebut masih tersimpan rapi di dalam gudang karena belum didistribusikan seluruhnya.

Hal ini disebabkan karena masyarakat Sumatera Utara (Sumut) yang kurang minat mengkonsumsi beras sachet seperti yang disampaikan oleh Benhur Ngkaimi, Kepala Bulog Divre 1 Sumut di kantornya Jalan Gatot Subroto Medan, Jumat (26/10/2018) bahwa beras sachet di Sumut sampai saat ini baru sebanyak 62.500 sachet yang distribusi ke seluruh wilayah di Sumut.

“Jumlah yang kita distribusi tersebut belum semuanya laku terjual hanya 50 ribuan sachet," ucapnya pada wartawan.

Menurutnya, beras ?sachet kurang diminati masyarakat, Benhur menilai masyarakat masih berpatokan dengan brand beras yang dikonsumsi. Padahal beras bermerk dan beras sachet sama-sama beras berkualitas premium.

"Respon masyarakat masih belum begitu tinggi dengan keberadaan beras sachet ini. Karena, masyarakat di Sumut masih setia dengan brand. Sehingga meski kualitas beras sachet kita sama kualitasnya sama seperti Kuku Balam. Masyarakat belum mau beli, ini kita rasakan masih sulit untuk merubah paradigma dan masih butuh waktu," terang Benhur.

?Meski sulit, Benhur menyebutkan pihaknya akan terus berupa lebih keras lagi dalam memasarkan produk beras premium sachet ini. Hal itu untuk merealisasikan misi mereka dalam memasarkan produk beras sachet tersebut.

"Pertama adalah adalah untuk menepis isu kelangkaan beras di masyarakat. Karena dengan ada nya beras sachet ini, masyarakat akan lebih mudah mendapatkan beras di warung-warung kecil," jelasnya.

Kemudian, mencegah terjadinya penimbunan beras. Dengan beras sachet, penimbunan beras menjadi sangat tidak efisien. Karena membutuhkan gudang yang jauh lebih besar jika dibandingkan dengan menimbun beras curah.

“Misi terakhir dan terpenting, adalah bagaimana kita memastikan masyarakat mendapatkan pilihan beras yang berkualitas dengan harga yang relatif lebih murah karena jumlah per kemasan yang lebih kecil,” pungkas Benhur.

Benhur menegaskan, kehadiran beras premium sachet, tidak untuk menggeser pebisnis beras lokal yang saat ini ada di pasar. Beras premium sachet ini hanya untuk menjadi pelengkap atas produk-produk lokal tersebut.