MEDAN - Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi telah melepas atlet-atlet pelajar yang akan berlaga di event Pekan Olahraga Pelajar Wilayah (Popwil) I Sumatera ke-XIV tahun 2018 di Banda Aceh, pada 22-27 Oktober mendatang. Pelepasan kontingen Sumut itu juga dirangkai dengan penyerahan tali asih kepada atlet berprestasi di Asian Para Games 2018 Jakarta, bertempat di rumah dinas Gubsu, Jalan Sudirman, Medan, Jumat (19/10).

Gubsu berpesan kepada seluruh patriot untuk menjunjung sikap disiplin saat berangkat hingga berada di arena laga. Menurut Edy, salah satu kunci keberhasilan seorang atlet meraih prestasi adalah menanamkan sikap disiplin dalam diri masing-masing.

"Dari kecil seorang atlet harus punya disiplin yang baik. Karena prestasi diawali dengan disiplin. Tanpa disiplin sulit kita meraih prestasi. Omong kosong orang bisa berprestasi, kaya, dan sukses tanpa disiplin," pesan Edy.

Edy juga meminta kepada atlet untuk mengeluarkan seluruh kemampuannya di arena pertandingan, selama latihan. Apalagi sejak dulu Sumut dikenal sebagai gudangnya atlet nasional. "Saya berharap yakinkan diri kalian bisa berprestasi. Berdoa dan berusaha kalian pasti bisa. Bercita-cita jadi orang baik. Berusaha keras kita. Selama bertanding buatlah yang terbaik," harap Edy.

Dikatakan Edy, dengan prestasi yang dicapai tentu bisa membesarkan nama baik daerah, keluarga, dan diri pribadi. "Kami mengharapkan mereka bisa buat prestasi membesarkan Sumut, besarkan nama keluarga. Itulah orang yang punya motivasi untuk membangun Sumut kita ke depan," ujar Edy.

Pada Popwil tahun ini, Edy juga berharap kontingen Sumut bisa menorehkan prestasi terbaik bagi daerah ini. "Harus target bawa besar nama Sumut. Itulah menuju Sumut bermartabat harus berprestasi," tegasnya.

Pada Popwil I Sumatera tahun 2016 di Riau, Sumut hanya menduduki peringkat ketiga dengan torehan 4 emas. Sedangkan pada Popwil 2014 di Jambi, Sumut mampu tampil sebagai juara umum dengan 10 emas.

Sementara ketua kontingen Popwil Sumut Baharuddin Siagian mengatakan, ajang Popwil Sumatera tentu harus dimanfaatkan dengan baik untuk meloloskan atletnya menuju Popnas 2019. Maka, Baharuddin berharap para atlet bisa menjaga diri dengan baik, sehingga mental tanding tidak terganggu saat berlaga.

"Kita selain persiapkan diri mereka dengan latihan jangka panjang, mental bertanding mereka juga kita bentuk. Termasuk yang paling utama adalah menjaga kedisiplinan dan siap menjaga diri karena sudah semakin dekat dengan pertandingan. Atlet juga jangan semakin tegang. Saya berharap ini juga sebagai persiapan jangka panjang. Yang berprestasi kita bina untuk persiapan menuju PON 2024 di Sumut dan Aceh," kata pria yang juga menjabat Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sumut itu.

Terkait target, Baharuddin menilai cabor pencak silat menjadi potensi besar untuk menyumbangkan medali, karena banyak mempertandingkan nomor perorangan. Baharuddin tidak muluk-muluk, 10 medali bisa direbut melalui cabor pencak silat.

"Untuk nomor perorangan di cabor pencak silat juga menjadi fokus kita merebut medali. Makanya, pencak silat kita harapkan bisa meraih medali. Kami tidak mau hanya sebagai pengembira saja. Kalau tidak, kita akan evaluasi atlet PPLP. Target medali yang sudah kita tanya relaistis pelatih mereka bisa bawa target 10 medali. Ini target yang bukan muluk-muluk," tegasnya.

Sebelumnya seluruh atlet menjalani pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) penuh mulai 21 September hingga 21 Oktober 2018. Dijadwalkan seluruh kontingen akan berangkat menuju Aceh pada 21 Oktober 2018 mendatang.

Di event ini, Sumut berkekuatan 120 atlet dan 50 pelatih/official, dengan mengikuti 8 (delapan) cabang olahraga yang dipertandingkan seperti sepakbola, voli, basket, sepak takraw, pencak silat, bulu tangkis, tenis lapangan dan tenis meja dengan diikuti 7 (tujuh) provinsi diantaranya Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Kepualuan Riau, Bangka Belitung dan Jambi.