JAKARTA - Anggota DPD RI yang juga Ketua Bidang Organisasi Partai Hanura, Benny Rhamdani menyatakan, selama ini tim Prabowo Subianto kerap menunjukan dirinya sebagai 'Macan Asia'.

Namun kata dia, ketika berhadapan dengan persoalan hukum mereka justeru menjadi 'Kucing Asia'.

"Kenapa menjadi "Kucing Asia dan bukan "Macan Asia"? Karena ketika mereka berhadapan dengan persoalan hukum mereka selalu berupaya menghindar dengan mencari berbagai alasan," ujar Benny, Selasa (9/10/2018).

Bahkan lebih menyedihkan lagi kata Benny, meraka seperti orang yang mengalami split personality atau kepribadian ganda. "Sikap untuk taat pada hukum, jujur dan berani bertanggung jawab itu hanya berlaku dan ditujukan kepada orang lain. Dan itu tidak berlaku bagi kelompok mereka," paparnya.

Direktur Kampanye Jokowi ini mencontohkan, dalam pemanggilan Polda Metro Jaya terkait dengan kasus penyebaran berita bohong Ratna Sarumpaet.

"Menghindarnya Amin Rais dari penggilan polisi, menunjukan sikap Amin Rais yang tidak gentleman. Sikap itu menunjukan kualitas pemimpin yang tidak taat hukum dan tidak memiliki kesadaran untuk memberikan keteladanan yg baik bagi rakyat," tandasnya.

Ini juga kata dia, sekaligus memberi contoh yang buruk dan kontaproduktif dalam upaya pembangunan kesadaran hukum masyarakat. Terlebih alasan untuk menghindari masalah hukum tersubut, dibumbui dengan membangun opini dengan menjadi orang yang dizholimi dan dikriminalisasi oleh negara.

"Menurut saya, Amien Rais sebaiknya menunjukan sikap gentlemannya untuk datang memenuhi panggilan Polda Metro Jaya terkait posisinya sebagai saksi dalam kasus penyebaran berita bohong Ratna Sarumpaet, sehingga tidak jadi contoh buruk bagi generasi ke depannya. Apalagi selama ini Pak Amin sudah terlanjur mengaku sebagai Tokoh reformasi yang selalu lantang bicara tentang penegakkan hukum," paparnya.

"Bahkan sangat lucu, terkait kasus yang dihadapinya, Amien Rais bermanuver dengan metode atau pola menjadikan apa yang dia ketahui tentang sebuah kasus korupsi sabagai alat tukar dengan kasus hukum yang dihadapinya," tegasnya.

Contoh terbaru kata Benny, Amin Rais menyampaikan bahwa dirinya akan bicara ke publik terkait adanya Kasus korupsi yang dia ketahui. Dengan demikian kata senator Sulut ini, seolah kasus yang diketahui itu akan digunakan sebagai alat tukar atau barter dengan masalah hukum yang dihadapinya.

"Ini tentu lucu, Pak Amien Rais ini pejuang atau pedagang sih? Kok pemanggilan Polisi seolah mau di barter dengan katannya ada kasus korupsi yang berhubungan dengan KPK yang akan dia publikasi. Adanya kasus yang dia ketahui, kok kesannya mau dijadikan Alat Tukar dengan kasus hukum yang dia hadapi," tandasnya.

Ia juga meminta, agar Amien Rais tidak mengunakan ilmu dagang dalam kasus hukum yang dihadapinya. Harus menunjukan sikap kasatria dalam menghadapi kasus hukum apalagi panggilan polisi itu masih dalam posisi sebagai saksi.

"Amien Rais harusnya kesatria hadapi panggilan polisi. Tunjukan keteladan menjadi warganegara yang baik yang menghormati hukum. Sebagaimana yang selama ini sering diteriakannya. Jadilah pemimpin yang mampu menunjukan sikap samanya kata dan perbuatan," pintanya.

"Jika gaya seperti itu, saya yakin mereka akan semakin ditinggalkan Rakyat. Dan gaya seperti itulah yang menjadi penyebab dukungan politik rakyat untuk Probowo di Pilpres ngak naik-naik alias nyungsep ditempat," pungkasnya.***