MEDAN - Penyelenggaraan Asian Para Games 2018 di Jakarta, Oktober mendatang berdampak positif bagi para penyandang disabilitas. Salah satunya adalah bakal lahirnya direktorat baru yang khusus menangani siswa disabilitas yang dibentuk Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Demikian dikatakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, dalam pawai obor Asian Para Games 2018 di Lapangan Benteng, Medan, Minggu (23/9).

Dikatakannya, selama ini disabilitas ditangani satu direktorat bernama direktorat PKLH (Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus). Direktorat itu menjadi satu dengan direktorat yang menangani masalah sekolah-sekolah yang terdapat bencana, sekolah luar negeri dan sekolah keolahragan.

"Nanti kita akan pisah. Jadi akan ada direktorat yag khusus menangani siswa disabilitas mulai tahun ini. Anggarannya akan kita perbesar dan kewenangannya akan kita pertajam. Namanya direktorat pendidikan khusus," kata Mendikbud kepada wartawan.

Hadir ke Medan sebagai pembawa obor Asian Para Games, Mendikbud berharap kegiatan ini menginspirasi sekaligus meningkatkan semangat serta kepedulian pada penyandang disabilitas.

"Saya berterima kasih diberikan kesempatan untuk pawai obor di Sumatera Utara ini khususnya di Medan. Ini menjadi kebanggaan untuk kita karena kita tidak tahu lagi kapan kesempatan acara seperti ini singgah ke daerah ini lagi," ujarnya.

Hal senada juga disampaikan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi. Ia berterimakasih kepada Panitia Penyelenggara Asian Para Games 2018 Jakarta (Inapgoc) yang telah memberi kesempatan pawai obor singgah di kota Medan, Sumatera Utara. Dan pawai obor bisa menjadi momen kebersamaan kita, kepedulian kita kepada saudara-saudara penyandang disabilitas.

"Tercatat ada 17 atlet Sumut yang akan memperkuat tim Indonesia di Asian Para Games 2018. Edy yang turut mengarak obor itu berharap para atlet difabel Sumut bisa menyumbang medali emas bagi Indonesia sekaligus mengibarkan bendera merah putih," tegasnya.

Dimulai dari Balai Kota

Pawai obor Asian Para Games 2018 di Kota Medan memulai start dari Kantor Wali Kota Medan dengan mengambil sejumlah rute jalan dan berakhir di Lapangan Benteng. Sebelumnya, api obor sempat diinapkan di kantor tersebut.

Kota Medan merupakan kota keenam persinggahan pawai obor jelang perhelatan olahraga multi event untuk atlet-atlet berkebutuhan khusus se-Asia tersebut.

"Ini merupakan kehormatan atas kepercayaan yang diberikan Inapgoc yang menjadikan kota Medan sebagai salah satu kota persinggahan," kata Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin, dalam sambutannya sebelum pawai obor.

"Apresiasi yang setinggi tingginya terutama kepada masyarakat yang antusias menyambut obor Asian Para Games semoga semangat ini terus dipertahankan demi kesuksesan penyelenggaraan Asian para games 2018 bulan depan," tambahnya.

Eldin menuturkan, para atlet penyandang disabilitas adalah contoh nyata kekurangan bukanlah sesuatu yang harus disesali. Mereka menunjukkan bahwa kekurangan bisa ditutupi dengan kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas. Kekurangan tersebut malah bisa menjadi kelebihan yang bisa dioptimalkan.

"Jujur kita akui fasilitas belum mampu diberikan. Tetapi dengan semangat yang gigih luar biasa, Sumatera Utara bisa meraih peringkat ketiga pada Peparnas di Jawa Barat tahun 2016 lalu," tutur Eldin.

Pada kesempatan itu, Sekjen Inapgoc Bayu Rahardian juga mengapresiasi Pemprov Sumut dan Pemko Medan atas dukungannya untuk melaksanakan pawai obor. Asian paragames tidak semata prestasi tapi ada sisi sisi lain. "Melalui even ini, mari kita kobarkan semangat peduli disabilitas," ujar Bayu.

Dalam kesempatan itu turut dihadiri Sesmenpora Gatot S Dewabroto, duta PBB untuk disabilitas, Sikdam Hasyim Gayo, Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto, Pangdam I/BB Mayjen TNI MS Fadhilah, serta para unsur Forkompinda Provinsi Sumatera Utara dan Kota Medan, serta para atlet dan mantan atlet disabilitas Sumut.