MEDAN- Kopi Pasir yang mangkal di toko Sate Kerang Rahmat Jalan Kruing Medan dibanjiri pembeli. Mereka yang sedang melintas tak kuasa menahan diri menyaksikan si peracik kopi mendidihkan kopi di atas media pasir. Seperti amatan GoSumut Kamis (13/9/2018) ) setiap orang yang lewat, khususnya para pelancong yang sedang berburu oleh-oleh khas Medan di kawasan Jalan Kruing ini mendatangi gerai ini untuk menikmati kopi pasir. Elvan (27) Barista Kopi Pasir mengungkapkan perharinya ia mampu menjual 20 hingga 50 cangkir kopi. “Lumayan lah kak. Selalu ada peningkatan tiap harinya,”jelas Elvan.

Apa yang disuguhi kopi pasir ini sederhana saja. Tempat masak yang didesain dari tong drum aspal dijadikan sebagai tungku. Selanjutnya diatas plat besi diberi pasir. Api gas yang menyala dibawahnya tidak langsung mengenai cangkir kopi, tapi juga pasir.  Di atas pasir itulah kopi dididihkan dan diseduh. Berhubung tempat masak berada di depan toko, hal itu mencuri perhatian setiap orang yang lewat untuk menikmati kopi.

Turki Style

Elvan mengakui tren kopi yang dihadirkannya adalah gaya khas kopi tradisional Turki. “Kami mencari sesuatu yang unik. Kalau masalah rasa itu terpulang ke yang menikmati. Tapi kan orang hingga hari ini banyak yang sangat menikmati sesuatu yang berbau tradisional. Seperti masakan yang dimasak dengan kayu bakar misalnya. Ya begitu, ”imbuhnya.

Untuk jenis kopi, yang digunakan adalah kopi Sidikalang. Sementara  pilihan rasa saat ini ada dua jenis, yaitu kopi hitam dan kopi susu. Kopi hitam percangkirnya  dijual Rp 8.000, sementara kopi susu Rp 10.000. Untuk media pasir, Elvan mengakui menggunakan pasir dari Sialang Buah, Serdang Bedagai.