MEDAN- Bank Indonesia dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu Sumut) bersinergi secara khusus mengembangkan pariwisata di Sumut terutama pengembangan Danau Toba sebagai Bali baru. Sehingga Target Kunjungan 1 juta wisatawan ke Danau Toba dapat tercapai yang pada akhirnya akan memperoleh devisa.


Hal ini disampaikan dari hasil rapat koordinasi pemerintah pusat dan daerah oleh Sekda Pemprovsu Dr Ir Sabrina pada Diseminasi Kebijakan Penguatan Keseimbangan Eksternal Perekonomian dan Strategi Pengembangan Pariwisata, yang digelar di Kantor Bank Indonesia Perwakilan Sumut, Kamis (13/9/2018) yang diikuti sejumlah stakeholders dan media.

Sabrina menegaskan, tahun 2019 secara nasional ditargetkan 20 kunjungan wisman ke Indonesia, diantaranya 1 juta ke Danau Toba. Peningkatan daya saing pariwisata akan meningkatkan devisi yang secara nasional ditargetkan USD 20 miliar.

“Tentu peningkatan perolehan devis ini akan membantu menurunkan defisit neraca berjalan.Strategi pengembangan pariwisata Danau Toba sudah disusun, sebagian sudah diimplementasikan dan akan terus dilanjutkan, seperti pembangunan jalan lingkar Samosir, perluasan jalan Tele, Bakara, Aek natolu parapat, akses ke sejumlah dermaga, pembangunan dermaga, pembangunan jalan Tanjung Morawa-Saribudolog-Tongging, tol Tebing-Parapat dan lainnya,” ujarnya.

Dari sisi perbankan, Sabrina mengatakan Bank Indonesia lewat kerjasama dengan perbankan lainnya diharapkan mempermudah kucuran pembiayaan bagi pelaku ekonomi di kawasan Danau Toba, seperti KUR dengan bunga yang terjangkau, pembayaran digital di kawasan Danau Toba, sertifikasi lahan. “Lewat diseminasi ini kita harapkan muncul berbagai solusi mengatasi kendala yang ada selama ini, yaitu solusi sinergitas,” tambahnya.

Sementara Kepala Departemen Bank Indonesia Regional Sumatera, Suheiri, mengatakan pertumbuhan ekonomi Sumut TW I/2018 mencapai 4,3% dan meningkat pada TW II/2018 menjadi 4,6%. “Ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Sumut meningkat, inflasi pun tetap pada level yang rendah dan stabil didukung koreksi harga pascalebaran. Terimakasih atas kinerja Tim TIPD di daerah ini. Inflasi TW I/2018 mencapai 3,7%, inflasi TW II/2018 turun menjadi 3,07%,” katanya.

Ia mengatakan, ketergantungan ekonomi Sumatera secara umum dan Sumut secara khusus pada sumber daya alam harus dikurangi, sehingga ketika harga komoditas turun tidak membuat ekonomi menurun. “Salah satunya adalah mengembangkan pariwisata di Sumut, khususnya Danau Toba sebagai Bali Baru. Oleh sebab itu Bank Indonesia siap bersinergi dengan semua pihak yang peduli mengembangkan pariwisata Danau Toba,” pungkasnya.