MEDAN- Beberapa tahun belakangan ini lemon begitu tren di tengah masyarakat. Lemon dipercayakan bisa membugarkan tubuh, menurunkan berat badan bahkan bisa menyembuhkan berbagai penyakit. Tapi masalahnya tidak selalu orang memiliki waktu untuk meracik minuman ini karena berbagai alasan.

Melihat begitu besarnya manfaat jeruk lemon, menggerakkan minat  Charles untuk memproduksi sirup Jeruk Lemon. Tidak sekedar jeruk lemon biasa, ia memodifikasinya menjadi sirup jeruk lemon madu. “Karena saat keduanya digabung, manfaatnya menjadi lebih besar,”akunya kepada GoSumut Selasa (11/9/2018).

Di toko oleh-olehnya Y,Co Simpang Jalan Kruing, Medan jeruk lemon madu bersaing dengan berbagai jenis sirup lainnya yang diproduksi secara home made. “Sirup lemon madu ini termasuk produk terbaru kami yang sudah jalan 2 tahun. Ini gara-gara papa. Papa mengurangi kolestrol dan mempertahankankan staminanya dengan rajin minum lemon,”kenangnya. Tak disangka, perasaan lemon membuat kolestrol dalam tubuh ayahnya menjadi stabil,”akunya tentang sang papa, Edi Gunawan (63).

Tapi kenangan lemon itu hanyalah kabar belakangan. Selama tiga generasi, keluarga ini memang sudah terbiasa dengan pengolahan sirup. Orang tua Edi Gunawan sering menyuguhi sirup Kietna sebagai minuman hari besar seperti moment Imlek. “Jadi kami belajar secara turun temurun,”papar Charles.

Sang ayah memperoleh ilmu mengolah sirup dari orang tuanya, sementara orang tuanya belajar dari orang tuanya lagi. "Jadi saya adalah generasi ke tiga,"ungkap Charles.

 Dari sang nenek, keluarga ini sudah dikenal jagoan bikin sirup. "Orang kadang suka mesan juga. Hanya saja saat itu kami belum memiliki toko,"paparnya. Dua tahun lalu barulah Charles mendirikan sebuah toko seperti yang sekarang ini. Ia melabeli tokonya sebagai pusat oleh-oleh khas Medan. "Namanya saja pusat oleh-oleh, pasti jualan kami di sini banyak. Bukan cuma sirup saja, sambal teri juga ada, "akunya. 

Untuk jenis sirupnya saja ada beberapa jenis, yaitu markisa, sirup martabe (markisa terong belanda), kedondong,  dan produk terbaru adalah sirup lemon. Berbeda dengan sirup markisa dan martabe yang hanya menggunakan sari pati buah, sirup jeruk kasturi dan sirup lemon mengikutsertakan kulit didalamnya.

“Kulit ini menghasilkan rasa yang lebih unik, sehat juga pastinya,”akunya. Ia meyakini lemon yang mengandung  100% vitamin C ini  sangat dibutuhkan oleh tubuh. “Saya menciptakan dua jenis sirup untuk lemon. Ada sirup biasa yang kita beri gula pasir, ada juga yang dari madu. Sirup campuran madu bisa dinikmati oleh penderita diabetes,”ungkapnya.

Charles mengungkapkan segala jenis sirup yang diproduksinya terbebas dari bahan pengawet dan sari gula. “100 % gula asli, dan untuk pengawetnya ya dari gula,”akunya. Dan untuk menciptakan produk itu agar tahan lama ada triknya. “Kami pelajari waktu yang cukup lama dalam hal ilmu pengawetan secara alami ini, sekarang kami menemukan solusinya,”papar Charles.

Charles mengungkapkan serba-serbinya dalam mengolah sirup. “Saya butuh waktu lama untuk belajar bagaimana cara mengawetkan sirup secara alami. Siap diolah disimpan, selanjutnya dilihat berapa lama bertahan. Sekarang saya sudah temukan rahasianya. Gula adalah salah satu bahan pengawet alami,”jelasnya.

Saat memulai usaha sirup, bahan-bahan yang diperlukan adalah buah, gula pasir, wadah dan kemasan. “Modalnya tidak terlau tinggi dan sirup juga tahan lama,"jelasnya. Khusus untuk sirup lemon karena mengejar manfaat yang maksimal, ia sengaja menggunakan produk lemon import dari Australia dan Turki karena kualitas buahnya lebih unggul. "Air nya lebih banyak dan kulitnya tidak pahit. Orang yang menikmatinya pun lebih nyaman,"imbuhnya. Ia mengkombinasikan lemon dengan madu demi manfaat yang lebih maksimal.