JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menerima Dubes Yaman untuk Indonesia, H.E. DR. Abdulghani Nassr Ali Al-Shamiri di Ruang Kerja Nusantara 3 Gedung Nusantara III DPR RI di Kompleks Parlemen  Senayan, Jakarta, Jumat (7/9/2018).

Kehadiran Abdulghani Nassr Ali Al-Shamiri dalam rangka memperkenalkan dirinya kepada Pimpinan DPR Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) itu.

Kepada wartawan usai menerima Dubes Yaman untuk Indonesia, Fahri Hamzah menjelaskan bahwa setiap dubes baru selalu memperkenalkan diri. Apalagi, Yaman juga termasuk negara yang menjalin kerja sama dengan Indonesia cukup lama, karena mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam.

"Salah satu sumber pelajaran Islam dan tradisional Indonesia berasal dari ulama-ulama, para habaib dan syech-syech Yaman. Selama ini, Yaman juga menjadi tujuan pendidikan agama bagi negara-negara lain, termasuk Indonesia," sebut politisi dari PKS itu lagi.

Bahkan lanjutnya, ketika Yaman dicitrakan terjadi konflik meski hanya di daerah-daerah kecil, tetapi  mahasiswa Indonesia masih ribuan jumlahnya di negeri itu. Di daerah Tarim, seperti dijelaskan Dubes Yaman, ada sekitar 2.300  mahasiswa Indonesia, belum lagi di daerah lain.

Karena itu, menurut Pimpinan DPR RI Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) itu, penting agar mereka punya optimisme bahwa Indonesia akan tetap menjadi saudara bagi Yaman dalam pergaulan internasional dan membantu kesulitan mereka.

"Saya berharap Pemerintah Indonesia lebih agresif membantu Yaman, karena pemberontakan dan kekacauan politik, apalagi mengarah konflik bersenjata dengan milisi Houthi merugikan Yaman. Akan banyak korban anak-anak dan perempuan, itu peran penting Indonesia," dorong Fahri.

Menanggapi perlindungan terhadap Warga Negara Indonesia (WNI), politisi dapil Nusa Tenggara Barat (NTB) ini menegaskan hal itu menjadi prioritas pemerintah melalui Kedubes Indonesaia di daerah perbatasan dengan Oman.

"Ini akan kita bicarakan dengan pemerintah agar sistem pengamanan warga negara kita diperbaiki. Saya juga mengimbau pemerintah memprioritaskan perlindungan WNI," harap Fahri Hamzah.

Kehadiran Dubes Yaman, selain memperkenalkan diri, tambah politisi dari PKS itu, juga meminta parlemen Indonesia untuk memastikan delegasi yang akan ikut serta dari Yaman dalam acara World Parliamentary Forum di Forum adalah berasal dari pemerintah Yaman yang sah dan bukan berasal dari pemberontak Houthi.***