PALAS- Program Kampung Keluarga Berencana (Kampung KB) diharapkan bisa mengurangi angka stunting di Kabupaten Padang Lawas (Palas).

Demikian disampaikan Kadis Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana,Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KB-P3A) Kabupaten Palas H Amir Soleh Nasution usai penguntingan pita pencanangan kampung KB di Desa Pasar Ipuh dan Paringgonan,Kecamatan Ulu Barumun Jumat (31/8/2018).
Dikatakannya  permasalahan gizi ganda, yaitu kekurangan gizi seperti wasting (kurus) dan stunting (pendek) pada balita, anemia pada remaja dan ibu hamil serta kelebihan gizi, termasuk obesitas baik pada balita maupun orang dewasa terus dilakukan upaya mengatasinya. "Sekitar 37 persen anak balita mengalami stunting. Kondisi ini membuat Indonesia prevalensi stunting kelima terbesar di dunia,"ungkap Amir.

"Kondisi ini tidak hanya dialami oleh keluarga yang miskin dan kurang mampu. Stunting juga dialami oleh keluarga yang tidak miskin karena  tingkat kesejahteraan sosial dan ekonominya," tambah Amir. Program Kampung KB ,katanya ,menjadi ikon Program Kependudukan, KB dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di tingkat desa. 

?Kata Amir Soleh, bahwa program ini  bertujuan untuk mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera. Ia menambahkan, penerapan fungsi keluarga  untuk meningkatkan kualitas hidup dan membantu keluarga lebih bahagia dan sejahtera, terbebas dari kemiskinan, stunting (pendek), keterbelakangan dan kebodohan.