JAKARTA - Ketua DPD RI, Oesman Sapta Odang (OSO) menyindir lembaga survei Charta Politika yang merilis hasil survei kinerja DPR, MPR, dan DPD.

Karena dalam survei Charta Politika, diungkapkan kalau kinerja DPD dianggap belum baik dibandingkan dengan DPR atau MPR.

"Saya kira tergantung siapa yang bayar survei, tapi kinerja DPR lebih hati-hati ya kedua, seperti Bamsoet (Ketua DPR) ini kan dia pernah di Komisi III jadi prinsip dasar hukum dia mengerti. Mudah-mudahan tidak ada lagi yang ketangkep KPK," kata OSO di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (29/8/2018).

Bahkan OSO malah mengaitkan dengan banyaknya anggota DPR yang marak terjerat kasus korupsi dan ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Menurutnya semakin baik penilaian DPR maka akan semakin besar tanggung jawabnya. Dia juga berharap hasil survei DPR, MPR dak DPD itu bukan sebuah rekayasa dan bisa terus dijadikan tolok ukur.

"Nah selalu besar ini bebannya akan berat sekali itu sebabnya saya katakan bagi polusi itu dengan DPD supaya apa? Supaya bebannya ringan tujuannya tercapai begitu. mudah-mudahan hasil survei itu betul-betul menjadi ukuran yang tidak karena rekayasa karena kita juga tidak tahu ukuran kita seperti apa,” ungkapnya.

DPD, kata OSO, juga akan melakukan evaluasi terhadap kinerjanya selama ini. Tambahnya penilaian terbaik adalah penilaian yang berasal dari masyarakat langsung.

"Pasti, dengan adanya penilaian-penilaian begini kita juga kayaknya harus mengevaluasi, kalau saya serahkan kepada masyarakat," ucapnya.

"Apa nilai DPD sekarang di mata masyarakat, kalau umpanya nilainya positif itu artinya masyarakat yang menilai. Kalau negatif kita harus memperbaiki terus mengejar memperbaikinya," tandasnya.

Sebelumnya Charta Politika melakukan survei terhadap Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Survei dilakukan terkait lembaga mana yang paling baik menjalankan fungsinya.***