PALAS- Warga menilai oknum Kades tidak transparan dalam pengelolaan dana desa. Buntut ketidakpuasan itu Puluhan warga Desa Bonal,Kecamatan Barumun lakukan aksi unjuk rasa di kantor Kecamatan setempat, Rabu (15/8/2018).
Aksi yang dikomandoi Khoirul Akhir Siregar menuding, pembangunan jalan tersebut hanya untuk kepentingan pribadi kepala desa. Selain itu, ungkapnya, terkait pemberdayaan Naposo Bulung hanya disahuti sekedarnya saja dan sangat minim atau jauh dari harapan , padahal selama ini belum pernah di perhatikan.
Kata khoirul, dalam penggunaan anggaran dana desa,kepala desa selalu tertutup dengan keterangan yang sangat minim, sehingga selalu menjadi pertanyaan bagi warga, akibatnya menimbulkan kecurigan warga desa. Kemudian,tambahnya, kejadian sapi yang mati pun didiamkan padahal sapi tersebut sakit kemudian dipotong baru dagingnya dijual. “Dari 15 ekor sapi, kini tinggal 14 lagi, sedangkan menurut pengetahuan warga jumlah awal 16 ekor," ujarnya.
Sementara Kepala Desa Bonal, Pardamean Daulay mengaku, ada tiga item prioritas pelaksanaan dana Desa Bonal tahun ini yakni MCK, kemudian jalan menuju lokasi bumdes serta sumur bor. Pardamean menjelaskan, seluruh item tersebut merupakan hasil musyawarah desa dengan transparan yang sangat terbuka termasuk adanya plank yang ditempatkan di lokasi umum desa. Terkait persoalan sapi yang mati, kata Pardamean masalah tersebut bukan urusan kepala desa lagi, karena sudah ada kepala Bumdes yang menanganinya.
Camat Lubuk Barumun Ridwan Saleh Daulay mengaku, tidak mampu menghadapi tingkah pengunjuk rasa .Dia nilai warga yang berunjuk rasa karena arogan."Warga tidak berterima dengan apa yang disampaikanya saat menengahi masalah tersebut,"ungkapnya .“Kalau kalian keberatan dan tidak terima yang sudah saya sampaikan, minta penjelasan kepala desa Bonal, " timpalnya.