JAKARTA - Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief, menyebut Ketum Gerindra yang juga bakal capres 2019 Prabowo Subianto, sebagai jenderal kardus.

Hubungan Demokrat dan Gerindra memanas, setelah kabar bahwa Prabowo ingin menggandeng Sandiaga Uno. Dan dalam cuitan Andi Arief, menyebut Sandiaga sudah menyiapkan masing-masing Rp500 miliar untuk dua partai. 

Andi Arief, mantan aktivis 98, mengaku julukan Jenderal Kardus ia sampaikan karena Prabowo dianggapnya mementingkan uang.  Julukan 'Jenderal Kardus' itu, mengundang reaksi. Bahkan bukan dari Partai Gerindra. Tetapi, dari Partai Golkar yang jelas-jelas mengusung dan mendukung Joko Widodo.

"Saya pendukung Pak @jokowi . Saya menghormati Pak @prabowo . Beliau pantas mendapatkan respek dari siapapun. Banyak nilai perjuangan bisa kita serap dari sisi kamanusiaan, karier militer dan kehidupan beliau. Tidak ada sosok manusia sempurna. Hargai dan hormati yang sepantasnya," tulis politisi Partai Golkar yang juga anggota Komisi XI DPR, Mukhamad Misbakhun, melalui akun Twitter pribadinya @MMisbakhun, Kamis (9/8/2018).

Dengan sepak terjang Prabowo, Misbakhun menilai tidak pantas untuk direndahkan. Walau dalam hal politik, terjadi perbedaan.  Menurutnya, semua harus dihormati. Termasuk terhadap Prabowo Subianto.

"Sangat tidak pantas Pak @prabowo dalam status kepangkatan militer beliau kemudian direndahkan martabatnya dengan kalimat yang tidak patut hanya karena perbedaan kepentingan politik. Bukan hanya dengan Pak @prabowo tapi memang demikianlah yang seharusnya. Belajar saling menghargai," tulisnya.***