LOMBOK TIMUR - Pimpinan dan anggota DPR RI patungan untuk membantu masyarakat korban gempa tektonik Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.

Bantuan tersebut, berupa uang tunai sebesar Rp380 juta beserta satu truk berisi sembilan bahan pokok (Sembako), selimut dan obat-obatan.

Sumbangan tersebut diberikan oleh Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah serta Gede Syamsul Mujahidin (Hanura) dan M Syafruddin (PAN).

"Kami pimpinan dan anggota DPR memberikan sumbangan yang berasal dari gaji dan sumbangan, untuk membantu warga korban gempa," kata Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah di Posko Pengungsian SDN 1 Obel-Obel, Kecamatan Sambelia, Lombok Timur, Rabu (01/7/2018).

Bantuan ini, kata Fahri, diharapkan bisa dimanfaatkan oleh warga. "Semoga bantuan ini bisa dipergunakan dengan baik. Saya minta pak camat dan pak kades amanah menyampaikan bantuan dari teman-teman di DPR ini," ujarnya.

Selain itu, politisi PKS ini juga memberikan pujian kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang melakukan kegiatan restorasi pasca musibah gempa bumi tersebut. "Mudah-mudahan penanganan berjalan dengan baik," katanya.

Ia mengingatkan, langkah pertama yang harus dilakukan adalah memulihkan kesehatan jiwa atau trauma dari korban gempa karena bencana tersebut terasa sangat berat sekali.

"Meski kita bersyukur bencananya terjadi pada pagi hari, tidak terjadi pada malam hari saat kita berada di rumah atau tidur," tandasnya.

Terlebih lagi, lokasi terberat musibah gempa itu terjadi diapit laut dan gunung. "Di laut khawatir terjadi tsunami dan di gunung takut longsor," katanya.

Tidak hanya menyerahkan bantuan, Fahri Hamzah dan rombongan juga meninjau langsung lokasi paling parah terdampak gempa berkekuatan 6,5 Skala Richter itu, yakni, Desa Obel-Obel, Kecamatan Mentarang, Lombok Timur.

Fahri Hamzah melihat langsung bangunan rumah, sekolah dan rumah ibadah yang roboh, serta mendengarkan keluhan dari korban gempa bumi.

Gempa berkekuatan 6,4 Skala Richter dengan kedalaman 24 km mengguncang pulau Lombok dan Sumbawa di Nusa Tenggara Barat, dan Pulau Bali, pada hari Minggu (29/7/2018) lalu.

Diamana pusat evakuasi terjadi di wilayah Sembalun yang merupakan salah satu pos pendakian menuju Gunung Rinjani yang sedang ramai pengunjung. Per hari Senin (30/7) terdapat 543 orang pendaki yang berhasil dievakuasi setelah sempat terjebak akibat 4 dari 5 jalur pendakian putus akibat gempa.

Selain korban jiwa 16 orang dan 300 lebih warga terluka, gempa di Lombok Timur menimbulkan kerusakan fisik parah pada ribuan bangunan rumah, gedung fasilitas publik dan perkantoran.

Selain bantuan makanan dan obat-obatan, menurut Fahri saat ini yang mendesak adalah memulihkan trauma warga. "Jadi relawan sangat dibutuhkan. Trauma warga ini cukup berat, dan harus segera ditangani," pungkas Fahri.***