JAKARTA - Pengurus Besar Persatuan Tinju Amatir Indonesia (PB Pertina) merasa prihatin dengan kondisi petinju Pelatnas Asian Games 2018, Valentinus Nahak yang menderita penyakit kelenjar getah bening.

Untuk itu, organisasi tinju amatir yang dipimpin Wakapolda Sulawesi Utara, Brigjen Pol Jhony Asadoma akan segera mengajukan surat permohonan bantuan kepada pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

"PB Pertina prihatin dengan kondisi Valentinus Nahak yang mengalami penyakit kelenjar getah bening. Kita akan mengajukan surat resmi kepada Kemenpora agar Valentinus Nahak mendapatkan bantuan untuk penyembuhan penyakitnya," kata Sekjen PB Pertina, Selly Selowati yang dihubungi melalui telepon selular di Jakarta, Jumat (27/7/2018) malam.

Menurut Selly, Jhony Asadoma yang mengetahui kondisi Valentinus secara pribadi telah memberikan bantuan sejumlah dana. Namun, kondisi petinju berusia 22 tahun yang sedang dirawat di Rumah Sakit Sanglah, Bali tersebut masih memprihatinkan. Pria yang tadinya bertubuh atletis itu hanya tinggal tulang dan kulit saja.

Valentinus direkrut PB Pertina sebagai petinju lapis kedua yang menjalani pelatnas di Manado. Bahkan, Valentinus sempat tampil pada Test Event Tinju Asian Games 2018 di Hall Jiexpo Kemayoran Jakarta, Februari lalu.

Di Test Even itu, Valentinus yang turun di kelas terbang gagal meraih medali setelah dikalahkan petinju Thailand, Kritiphak Duangnut.

"Valentinus memang gagal meraih medali di Test Event Asian Games 2018. Tetapi, Valentinus itu penampilannya sangat bagus dan punya prospek ke depan. Dia sangat dekat dengan anak saya, Savon Simangunsong saat berada di pelatnas Asian Games 2018," kata mantan juara Asia, Hendrik Simangunsong melalui pesan singkat.

Sama halnya dengan abangnya Valentinus, Julio Bria, Hendrik juga berharap Kemenpora memberikan perhatian terhadap penderitaan yang dialami Valentinus.

"Sebagai mantan petinju, saya bisa merasakan penderitaannya. Jangan hanya saat dibutuhkan saja mereka direkrut tapi setelah tak dibutuhkan dibiarkan. Kemenpora juga harus hadir saat petinju mengalami kesusahan apalagi dia sudah mengikuti pelatnas Asian Games 2018," tegasnya.

"Tolong jangan hanya saat atlet menjadi juara disambut dan diberikan perhatian seperti Lalu Mohammad Zohri. Tetapi, ketika mereka menderita tak ada perhatian," tambahnya.***