LABUHANBATU - Nyawa Muhammad Iqbal Arisandi (18) tak dapat tertolong usai teman-teman korban melarikan Iqbal ke salah satu rumah sakit usai terjatuh dari pohon durian di perladangan samping Perumnas Wing Food Kampung P3RSU, Desa Perbaungan, Kecamatan Bilah Hulu, Kabupaten Labuhanbatu, Minggu (22/7/2018) sekira pukul 02.30 WIB.

Jenazah korban, telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dilakukan pemakaman.

"Atas kejadian tersebut, keluarga menolak dilakukan autopsi dengan membuat surat pernyataan diwakili oleh paman korban, Soigaye Sembiring dan ditandatangani di atas materai dengan disaksikan Kepala Desa Perbaungan," sebut Kapolres Labuhanbatu, AKBP Frido Situmorang melalui Kapolsek Bilah Hulu, AKP Natanael Panjaitan.

Kata Kapolsek, peristiwa nahas ini berawal ketika korban bersama delapan temannya Waldan, Andi, Ragil, Aldi, Dedi, Resno, Alfin dan Fian berkumpul di Basecamp (rumah tinggal) di Jalan Ponceb, Desa Perbaungan, Kecamatan Bilah Hulu, Kabupaten Labuhanbatu. Mereka  merencanakan untuk mengambil buah durian milik keluarga korban, Budi di ladang Perkebunan Perumnas Queen Food Kampung P3RSU Desa Perbaungan, Kecamatan Bilah Hulu, Kabupaten Labuhanbatu.

Pukul 02.15 WIB korban bersama enam temannya tiba di lokasi dan dua temannya yang lain yakni Alfin dan Fian menyusul tiba di lokasi. Pada saat tiba di pohon durian, di sana sudah tersedia tangga dan yang pertama memanjat untuk mengambil durian adalah Waldan dan dibantu Muhammad Iqbal Arisandi sambil membawa senter untuk menerangi atau melihat buah durian pada pohon.

"Saat di atas, gala (kayu) yang mereka bawa tidak sampai menyentuh durian, akhirnya teman yang berada di bawah menyuruh Waldan dan Muhammad Iqbal turun dari pohon durian. Di mana posisi Waldan sedang berdiri di cabang pohon/ranting, korban juga berdiri pada cabang dahan/ranting yang berbeda," jelas Kapolsek.

Tak dinyana, cabang pohon yang dipijak korban patah hingga Iqbal terjatuh dan menyebabkan di daerah mata sebelah kiri korban bengkak dan mengeluarkan darah segar dari telinga serta tidak dalam keadaan sadar.

"Atas kejadian tersebut, Waldan dan Andi membonceng korban ke rumah sakit perkebunan. Di mana pada saat korban dibonceng ke rumah sakit, kaki korban atau jari kaki kanan dan kiri terdapat luka seret serta dokter jaga juga melakukan perawatan, namun nyawa korban tidak dapat diselamatkan," ucapnya.

Atas kejadian tersebut, personel kepolisian yang menerima informasi tersebut langsung melakukan cek TKP dan menginterogasi rekan-rekan korban serta pemeriksaan fisik korban oleh dokter Rumah Sakit Perkebunan PTPN III Aek Nabara dengan kesimpulan terhadap korban dalam keadaan tidak sadar, bengkak di daerah mata sebelah kiri dan keluar darah dari telinga serta luka seret di jari jari kaki kiri dan kanan, serta tidak ada tanda kekerasan pada korban.

"Jenazah korban sudah diserahkan kepada keluarga setelah membuat pernyataan tidak bersedia dilakukan autopsi," tukasnya.