MEDAN - Walikota Medan Drs H T Dzulmi Eldin S MSi menginstruksikan kepada organisasi perangkat daerah (OPD) terkait di lingkungan Pemko Medan untuk siaga dan langsung action di lapangan menyikapi cuaca ekstrim yang menerpa Kota Medan dalam beberapa hari belakangan ini. Selain intensitas curah hujan sangat tinggi sehingga merendam sejumlah kawasan, cuaca ekstrim juga disertai angin kencang yang berubah menjadi puting beliung. Tidak hanya menumbangkan pohon, angin kencang juga merusak sejumlah rumah.

Apalagi Walikota memprediksi cuaca ekstrim akan berlangsung hingga beberapa hari ke depan. Cuaca esktrim yang paling parah terjadi mulai Minggu (8/7/2018). Hujan deras terjadi dua kali mulai sejak petang dan malam hari. Kondisi itu menyebabkan sejumlah kawasan di Kota Medan terendam air.

Di samping menyebabkan kemacetan arus lalu lintas yang cukup parah karena kenderaan bermotor tidak dapat melewati genangan air yang cukup tinggi, cuaca ekstrim juga disertai angin kencang. Sejumlah pohon tumbang sehingga memperparah kemacetan yang terjadi, serta beberapa rumah warga pun mengalami kerusakan.

Untuk Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Medan, Walikota minta agar mengerahkan seluruh pekerja dan peralatan yang dimiliki guna mengatasi genangan air yang terjadi. “Kawasan yang selama ini rentan terendam air harus menjadi prioritas utama penanganan. Berkoordinasi dengan kecamatan dan kelurahan setempat untuk mencari akar masalah penyebab terjadinya genangan air dan segera diatasi,” kata Wali kota di Medan, Senin (9/7/2018).

Di samping itu tambah Walikota, Dinas PU harus terus melakukan normalisasi drainase, terutama drainase-drainase yang selama ini belum ‘tersentuh’. Kemudian memeriksa lubang-lubang inlet yang yang berada di pinggiran jalan untuk memastikan tidak tersumbat. Dengan demikian air yang menggenangi jalan tidak terhalang mengalir masuk ke dalam parit. “Saya minta Kadis PU untuk menyiagakan petugas dan peralatan 24 jam penuh, begitu diperlukan langsung diturunkan!” tegasnya.

Selain Dinas PU, Walikota pun mengingatkan Dinas Kebersihan dan Pertamanan untuk menyiagakan petugasnya mengantisipasi kemungkinan pohon tumbang yang disebabkan angin kencang. “Begitu mendapat laporan dari masyarakat ada pohon tumbang, langsung turun ke lokasi. Atasi secepat mungkin agar tidak menyebabkan terjadinya kemacetan,” pesannya.

Yang lebih penting lagi tambah Walikota, Dinas Kebersihan dan Pertamanan juga terus melakukan pemangkasan terhadap pohon-pohon penghijauan yang ada di pinggir jalan, terutama pohon-pohon yang sudah tua dan rapuh guna mencegah agar tidak tumbang maupun patah ketika angin kencang terjadi.

Kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Walikota juga minta siaga 24 jam. Begitu terjadi musibah seperti banjir, pohon tumbang maupun angin puting beliung Walijota minta BPBD langsung turun untuk memberikan bantuan. “Siagakan petugas dan peralatan sehingga cepat melakukan evakuasi terhadap warga yang terkena musibah guna mencegah jatuhnya korban!” tegasnya.

Kemudian melakukan pendataan terhadap rumah-rumah yang rusak akibat terpaan air maupun angin kencang seraya berkoordinasi dengan pihak kecamatan maupun kelurahan. “Pemko Medan akan berupaya memberi bantuan untuk meringankan warga yang terkena musibah tersebut,” ungkapnya.

Selanjutnya para camat dan lurah, terutama yang wilayah kerjanya dilintasi sungai, Walikota menegaskan agar siaga penuh. Selama cuaca ekstrim berlangsung, Walikota tidak mengizinkan ada camat maupun lurah ke luar kota. “Saya minta camat dan lurah fokus membantu warga. Saya tidak mau dengar ada camat maupun lurah yang tidak tanggap ketika warganya diterpa musibah baik itu banjir ataupun angin puting beliung,” tegasnya.

Begitu kawasannya terkena musibah, Walikota minta camat dan lurah langsung berkoordinasi dengan OPD terkait. Selain memberikan bantuan, juga membantu membuat dapur umum maupun posko kesehatan sehingga masyarakat yang ditimpa musibah benar-benar terlayani dengan baik.

Tak lupa Walikota atas nama pribadi dan seluruh jajaran Pemko Medan menyampaikan permintaan maaf atas musibah luapan air yang menggenangi rumah warga maupun jalan sehingga sangat mengganggu kelancaran aktifitas warga, termasuk terjadinya musibah angin puting beliung.

“Minta maaf atas musibah yang terjadi. Saya beserta seluruh OPD terkait akan terus bekerja keras untuk memberikan yang terbaik bagi warga Kota Medan, terutama menyangkut banjir yang terjadi akibat meluapnya sejumlah sungai yang melintasi Kota Medan. Kita telah berkoordinasi dan menyurati Balai Wilayah Sungai maupun pemerintah pusat agar segera melakukan normalisasi. Selain penyempitan, sungai yang melintasi Kota Medan umumnya telah mengalami pendangkalan yang cukup parah,” paparnya.

Terakhir, Walikota mengimbau kepada warga Kota Medan agar tidak keluar rumah jika tidak penting pada saat hujan deras dan angin kencang menerpa. Jika pun berada di luar rumah, Walikota berpesan agar mencari tempat berteduh sekaligus berlindung yang benar-benar aman dari pohon-pohon besar. Termasuk, tidak memarkirkan kenderaan bermotor di bawah pohon penghijauan di pinggir jalan. (Aldi Aulia)