JAKARTA - Politisi PDI-P yang juga Anggota DPR RI, Arteria Dahlan, mengaku prihatin, sedih dan kecewa terkait pernyataan sepihak dari Ketua Umum Partai Demokrat, Soesilo Bambang Yudhoyono terkait penggeledahan rumah dinas Dedy Mizwar.

Menurutnya, pernyataan SBY tersebut tanpa dasar. "Jujur saya sedih dengan pernyataan yang dilontarkan Pak SBY terkait adanya penggeledahan rumah dinas mantan Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat yang menurut Pak SBY dilakukan oleh Pj Gubernur M. Iriawan (Iwan Bule) itu," ujar Arteria Dahlan kepada GoNews.co, Minggu (24/6/2018) di Jakarta.

Iapun mengaku langsung mengkonfirmasi isu tersebut. "Setelah saya tanya dan mendapat konfirmasi, secara tegas saya katakan, pernyataan itu tidak benar, jauh dari fakta yang sebenarnya dan cenderung menyesatkan bahkan fitnah," tegasnya.

Faktanya kata dia, adalah Dedi Apendi) Kepala Bagian Rumah Tangga Biro Umum Setda Pemprov Jabar) melaporkan kepada Penjabat Gubernur dan sekaligus menawarkan untuk mengajaknya melakukan peninjauan terhadap 11 aset yang dikelola Bagian Rumah Tangga pada Kamis (21/6/2018) lalu.

"Salah satunya yang ditinjau adalah rumah dinas untuk wakil gubernur mendatang. Dan itu pun bukan rumah dinas tapi rumah pribadi yang ditempati oleh Deddy Mizwar," tandasnya.

Karena rumah dinas wakil gubernur itu kata Arteria Dahlan, sudah diserahkan kembali oleh Deddy kepada Biro Umum pada 14 Februari 2018 lalu, melalui berita acara serah terima nomor surat 032/04/Um.

"Sejak saat itu rumah dinas tersebut tidak pernah ditempati oleh Deddy Mizwar karena sudah kembali ke penguasaan Pemprov Jawa Barat," paparnya.

Lebih lanjut kata dia, faktanya tidak hanya rumah dinas wakil gubernur yang ditinjau, namun ada lokasi lain yang ikut ditinjau.

"Total ada 11 titik aset yang dikelola Biro Umum Pemprov Jawa Barat di antaranya Lapangan Gazibu, Gelora Saparua, Gedung Sate, rumah dinas gubernur, rumah dinas wakil gubernur, dan aset Pemprov lainnya," tukasnya.

Jadi yang benar atau faktanya kata dia, adalah tidak benar ada penggeledahan. "Penggeledahan itu kan diksi hukum, Pak SBY itu kan orang terpelajar dan pintar, pastinya bisa dan paham tentang diksi itu. Yang ada hanya peninjauan beberapa aset Pemprov. Rumah ini juga pernah ditempati Dede Yusuf saat menjadi Wakil Gubernur periode 2008-2013, namun kini menjadi mes," urainya.

Disinilah kata dia, Iriawan meninjau namun tak sampai masuk ke kamar. Lalu Tinjauan kedua adalah rumah dinas wakil gubernur yang sebelumnya ditempati oleh Deddy Mizwar, beralamat di Jalan Rancabentang Nomor 24, Bandung.

"Itu pun hanya masuk ke ruang tamu saja, kemudian Pak Pj Gub ke toilet sebentar, terus jalan ke bawah (keluar dari rumah dinas) Tidak sampai lima menit, dan lebih cepat dibanding saat tinjauan ke lokasi pertama. Apa itu penggeledahan namanya? Kan tidak," katanya.

"Saya mohon semua pihak khususnya para tokoh bangsa untuk menahan diri, memanfaatkan momentum hari raya ini untuk saling berhusnudzan, membangun semangat mempersatukan serta sama-sama memanfaatkan hari-hari menjelang hari H pemungutan suara dengan membatasi sikap, perilaku tutur kata yang cenderung memecah belah, memanaskan situasi," tambahnya.

Ia juga mengajak semua elemen bangsa untuk menjaga kondusifitas masa tenang Pilkada dalam rangka mendukung terselenggaranya Pilkada yang demokratis.

"Jabar itu pilot project pelaksanaan pilkada, jadi pilkadanya harus hebat, pemilunya harus bermartabat, kompetisinya memang ketat, pastinya harus lahir pemimpin hebat. Nah itu fokus kuras semua. Hindari pernyataan-pernyatan yang tidak penting, apalagi kalau tidak benar dan jauh dari fakta serta cenderung menyesatkan," pungkasnya.***