MEDAN - Tim Pemenangan Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah (Eramas) kecewa atas keputusan KPU Sumut. Pasalnya, penyelenggara pemilu itu memindahkan lokasi kampanye terakhir Pilgubsu tanpa sepengetahuan Eramas. Hal itu diungkap Sekretaris Tim Pemenangan Eramas, Sandri Harahap dalam pernyataan resminya, Rabu (20/6/2018) di Posko Eramas Jalan A Rivai Medan.

"Kami kecewa karena jauh-jauh hari sudah ada keputusan kesepakatan soal zonasi kampanye Pilgubsu," kata Sandri.

Hadir dalam pernyataan resmi itu sejumlah pengurus Parpol Pengusung dan Pendukung Eramas. Di antaranya Sekretaris Golkar Sumut Irham Buana Nasution, Sekretaris Hanura Sumut Edison Sianturi, Sekretaris PAN Sumut Hendra Cipta, Ketua Perindo Sumut Rudi Zulham Hasibuan, Sekretaris Gerindra Sumut Robert Lumbantobing, Sekretaris PKS Sumut Abdul Rahim, Wakil Sekretaris NasDem Sumut Yesayas Tarigan dan Politisi Demokrat.

Diketahui, KPU Sumut memindahkan lokasi kampanye terakhir Djarot-Sihar dari Medan Marelan ke Deliserdang.

Perpindahan tersebut atas permintaan kubu Djoss sendiri dan kepolisian tak mengeluarkan izin.

Sementara, alasan lain yang disampaikan pihak kepolisian, jika kedua paslon melaksanakan kampanye terakhir bersamaan waktunya di Kota Medan dikhawatirkan akan dapat menimbulkan gesekan massa saat menuju maupun pulang dari lokasi kampanye.

Sebelum perpindahan lokasi ini, kubu Djoss dan Eramas sudah bersepakat dua lokasi untuk kampanye terakhir Pilgubsu.

Sesuai pengundian, Djoss berkampanye di Lapangan Tanah 600 Medan Marelan dan Eramas di Lapangan Merdeka Medan.

"Lalu kenapa sekarang dipindah-pindahkan. Kenapa tiba-tiba kepolisian juga mengatakan khawatir soal keamanan? Bukankah sudah disepakati dan itu artinya kepolisian dan KPU Sumut sudah siap dengan kesepakatan yang sudah diteken bersama," tukas Sandri.