MEDAN - Erupsi Gunung Sinabung, Sumatera Utara terus mencuri perhatian stakeholder. Sejak 2010 Gunung Sinabung telah mengeluarkan asap dan abu vulkanis, maka delapan tahun berlalu sudah banyak kerugian-kerugian yang menimpa masyarakat setempat terutama pengungsi.

“Untuk tahun ini Gunung Sinabung aktivitasnya luar biasa. Tentunya delapan tahun berlalu sudah banyak kerugian-kerugian yang dialami masyarakat. Apalagi di zona merah yang berbahaya bagi keselamatan masyarakat,” ucap Darmayanti Lubis, Wakil Ketua DPD RI saat menerima kunjungan Bupati Karo Terkelin Brahmana di Nusantara III Komplek Parlemen, Jakarta baru-baru ini.

Darmayanti menjelaskan permasalahan yang lebih pelik lain yaitu pendidikan anak. Pasalnya, tidak sedikit anak-anak dari pengungsi Sinabung yang telah putus sekolah. “Secara psikologis mereka semua terganggu. Ini harus segera ditangani dan tepat,” ujar dia.

Senator asal Sumatera Utara itu mengatakan mayoritas masyarakat Karo juga mengandalkan sektor pertanian. Namun hingga saat ini tanaman-tanaman di Karo tidak lagi produktif.

“Karo sangat unggul dalam produk pertaniannya. Kini tanaman-tanaman disana sudah tidak produktif lagi,” tegas dia.

Tidak hanya itu, lanjutnya, saat ini erupsi Gunung Sinambung juga berdampak di daerah luar zona merah. Untuk itu, Darmayanti berpesan agar pemerintah pusat bisa memberikan perhatian serius kepada pengungsi erupsi Gunung Sinabung.

“Kami juga berharap pusat bisa memberikan bantuan yang tepat sasaran, maka langkah awal kementerian dan lembaga turun untuk melakukan pengkajian mendalam. Sampai saat ini belum ada kejian-kajian sehingga bantuan kurang tepat sasaran,” kata Darmayanti.

Kedepan DPD RI berencana akan memanggil kementerian dan lembaga terkait terkait erupsi gunung Sinabung. “Kita akan memanggil kementerian dan lembaga terkait agar permasalahan ini tidak semakin meluas,” harap Darmayanti. ***