MEDAN - Alat pengukur Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) yang berada di sejumlah titik Kota Medan, sampai saat ini masih belum diperbaiki. Padahal, alat tersebut diyakini sangat berguna bagi masyarakat agar bisa mengetahui secara langsung tingkat pencemaran udara yang sedang terjadi. Beberapa alat tersebut berada di kawasan industri Medan, Pinang Baris, Jalan Pemuda belakang pos polisi lalu lintas dan lainnya. Akibatnya, masyarakat yang ingin mengetahui tingkat pencemaran udara di Kota Medan terpaksa harus mengurungkan niatnya.

Anggota DPRD Kota Medan, Rajuddin Sagala mengungkapkan, data pada alat ukur ISPU sangat penting untuk mengetahui kualitas udara yang dihirup masyarakat. Selain itu, alat tersebut juga menjadi salah satu indikator untuk melihat kinerja Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Medan dalam penanganan pencemaran udara khususnya.

"Alat ukur ISPU di Medan semua rusak dan terkesan dibiarkan. Hal ini pun sangat disayangkan karena alat tersebut cukup penting bagi masyarakat untuk mengetahui kualitas udara," ujar Rajuddin yang juga Ketua Pansus LKPj 2017, Selasa (5/6/2018).

Menurut Rajuddin, apabila alat itu berfungsi dengan baik maka dapat dijadikan penentu metode pengelolaan dan pengendalian pencemaran udara yang tepat. Pasalnya, antara satu parameter dengan parameter lainnya tentu berbeda penanganannya.

"Karena hibah, alat itu tidak dibarengi dengan pengetahuan tentang pemeliharaan dan perbaikan. Namun, tidak mungkin tidak ada yang bisa memperbaiki. Harusnya DLH bisa menganggarkan untuk memperbaiki itu agar hibah alat itu tidak sia-sia dan mubazir," tukasnya.