MEDAN - Pembangunan jalan tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (MKTT) seksi 7 mulai dari Sei Rampah-Tebing Tinggi sepanjang 8,87 KM masih menemui kendala. Direktur Teknik dan Operasional PT Jasa Marga Kualanamu, Agus Choliq menyebut kendala tersebut yakni mengenai pembebasan lahan.

"Ada 12 persil lagi lahan yang belum bisa. Uppaya konsinyasi sudah dilakukan, pekerjaan konstruksi tetap berjalan," ujar Agus, di Medan.

Meski banyak lagi lahan yang belum dibebaskan, Agus mengaku pihaknya tetap menargetkan pembangunan tol MKTT tetap selesai sesuai jadwal.

"Mudah-mudahan Oktober sudah rampung pekerjaan fisiknya," bebernya.

Karena belum rampung, Agus menyebut jalan Tol MKTT Seksi 7 belum bisa dipergunakan untuk arus mudik maupun arus balik 2018 Lebaran.

Sebelumnya, Agus mengatakan, tol MKYTT seksi 1 Tanjung Morawa-Parbarakan sepanjang 10,75 Km sudah rampung. Rencananya ruas tol tersebut sudah akan dipergunakan paling lambat H-5 Lebaran.

Kata dia, ketika seksi 1 sudah difungsikan, maka pengguna jalan tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa (Belmera) bisa langsung menuju ke tol MKTT.

"H-5 atau H-7 sudah akan dipergunakan, jadi yang dari Belmera bisa langsung belok ke MKTT, tanpa keluar terlebih dahulu. Namun, operasionalnya masih menunggu keluarnya izin fungsional dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Perhubungan," ujarnya.

Dia yakin, izin fungsional yang dimaksud sudah dapat keluar pekan depan. Sehingga, jalan tol Belmera dan MKTT sudah bisa dipergunakan saat arus mudik dan arus balik Lebaran.

"Kalau fungsional biasanya masih gratis, setelah itu baru dikenakan berbayar. Tol MKTT sendiri baru bisa dipergunakan sampai Sei Rampah karena seksi 7 (Sei Rampah - Tebing Tinggi) masih sedang dalam tahap kontruksi," jelasnya.***