PALAS - Warga Desa Pancaukan, Kecamatan Barumun, Kabupaten Padang Lawas keluhkan kurang stabilnya tegangan listrik selama bertahun-tahun. Hal ini menyebabkan warga resah terutama saat beban puncak voltase listrik tidak stabil dan sering turun naik.

Suardi Pulungan mewakili 50 warga desa Pancaukan mengungkapkan, tidak stabilnya tegangan listrik ini sudah dirasakannya selama 4 tahun terakhir ini.

“Memang voltase listrik di daerah ini kurang stabil sering turun naik, khususnya menjelang petang dan pagi hari,” ujar Suardi diamani warga lainnya, Selasa (29/5/2018).

Diakuinya, akibat tidak stabilnya tegangan listrik, banyak peralatan elektronik rusak akibat terbakar arus listrik yang tidak stabil.

“Banyak barang elektronik seperti televisi dan lainnya yang menggunakan arus listrik, rusak dan kemungkinan terbakar akibat arus listrik yang tidak stabil,” kesalnya terhadap kinerja PLN Rayon Sibuhuan.

Hal senada juga dikatakan, Baginda Nasution. Dirinya menuturkan, di rumahnya kerap kali tidak bisa mengunakan alat elektronik yang memakai arus listrik. Apalagi saat tegangan listrik turun lampu listrik juga tidak menyala.

“Kalau tegangan turun satu bola lampu aja sulit menyala dan televisi seperti banyak semutnya dan saat tegangan naik baru normal kembali,” ujar Baginda.

Diakuinya, kondisi ini kerap terjadi saat sore hari hingga menjelang malam.

"Kondisi ini sudah berlangsung menahun dan tidak ada ditindaklanjuti PLN Rayon Sibuhuan," bebernya.

“Arus listrik di sini, sekitar pukul 21.00 baru agak normal tegangan listriknya dan ini hampir kita rasakan setiap hari. Kita minta PLN jangan diam saja terkait persoalan listrik bisa yang tidak stabil di desa Pancaukan ini,” pintanya.

Sementara itu, Manager PLN Rayon Sibuhuan Suprihatin, tidak menampik kalau kondisi listrik memang sedikit ada gangguan.

Disinggung penyebab terganggunya tegangan listrik, Suprihatin mengakui, akibat berkurangnya daya yang melebihi dari pemakaian listrik.

Untuk daya listrik, kata dia, yang ada sekarang ini disuplai dari GI Gunung Tua karena PT VAL Hutalombang tidak mensuplai lagi, karena ada kerusakan yang perlu diperbaiki selama 6 bulan lamanya baru dapat selesai.

“Memang kondisinya agak ekstrim belakangan ini tapi kita berupaya menyahuti keluhan masyarakat," ujarnya

Dia juga mengakui adanya menerima laporan secara tertulis dari warga yang ditanda tangani 50 warga tentang kondisi arus listrik yang sering redup.

"Kemungkinan jarak yang cukup jauh pengaruh pada beban, terutama saat beban puncak makin jauh makin drop,” terangnya.

Namun begitu, katanya, pihaknya terus berupaya untuk memenuhi kebutuhan listrik warga sesuai yang diharapkan.

“Kalau GI di Desa Hutanopan Palas sudah konek nanti kita akan surplus listrik,” pungkasnya.