PALAS - Omak-Omak dari Desa Hutalimbaru, Kecamatan Barumun, Kabupaten Padang Lawas terlihat antusias mengelola dana desa secara swakelola membangun bronjong 4 tingkat penahan banjir dan pemasangan saluran pipa saluran air bersih sepanjang 250 meter.

Pekerjaan itu melibatkan badan pekerja sebanyak 80 orang per hari dan diperkirakan pekerjaan galian untuk penanaman pipa rampung dalam waktu dua pekan ini.

Selain saluran air bersih, juga dilaksanakan pembangunan tiga unit plat deker untuk penghubung antar lorong desa .

Pemberdayaan masyarakat ini dilibatkan sebagai pekerja membangun desa sendiri yang bersumber dari sumber dana desa yang tersedia.

"Memberikan motivator masyarakat untuk bersungguh-sungguh berkerja dengan kualitas pekerjaan yang memiliki ketahahan fisik bangunan dapat dipertanggungjawabkan," kata Kepala Desa Hutalimbaru Imran Nasution didampingi Sekretarisnya Hapisham, Selasa (29/5/2018).

Berkat adanya dana desa ini, pengangguran kian berkurang dan juga memberikan manfaat yang besar bagi warga untuk mendapatkan prasarana dan sarana jalan yang layak.

"Pekerjaan yang dilaksanakan warga secara bermai-ramai ini juga tidak terlepas dari tim pengawas yang dibentuk BPD Desa untuk mengawasi kualitas pekerjaan yang disesuaikan dengan kondisi lokasi, sehingga mutu kulaitas bangunan jalan setapak ini memiliki daya tahan yang cukup baik," ungkapnya.

Karena bangunan ini nantinya untuk warga desa setempat, tentu jika kualitasnya tidak baik yang rugi juga masyarakat.

Komitmen masyarakat Hutalimbaru, imbuhnya, standart mutu dan kualitas sangat menjadi tolak ukur utama dalam pelaksanaan pembangunan sarana dan prasarana.

"Karena tanpa adanya dana desa, belum tentu program desa dapat dibangun secara merata," beber Imran.

Sebelumnya, Tim Pengelola Kegiatan (TPK), Sangkul Lubis bersama Tim Pengawas Pekerjaan Ahmad, Awal, Wildan dan Parmonangan menyatakan, sesuai hasil musyawarah desa bersama dengan masyarakat secara keseluruhan menyepakati bahwa pengelolaan dana desa harus tepat sasaran dan memberikan kompensasi yang bermanfaat bagi penunjang kesejahteraan warga untuk peningkatan pendapatan ekonomi.

"Tentu mekanisme yang menjadi barometer ukuran suatu pekerjaan dinilai dari kualitasnya, jika kulaitasnya baik, tentu yang beruntung juga masyarakat itu sendiri," kata Sangkul diamini yang lainnya.

Sebaliknya, kata dia, jika pekerjaan asal jadi dan amburadul, tentu yang mendapat kerugian paling besar masyarakat.

"Kemajuan desa bisa berkembang dan maju, tidak terlepas dari peningkatan kemandirian masyarakat," pungkasnya.