JAKARTA - Komunitas lari 'Lelarian Sana Sini' menggelar acara buka puasa bersama di pelataran Monumen Nasional (Monas), Minggu (20/5/2018).

Acara yang dibarengi dengan perayaan Hari Kebangkitan Nasional ini juga jadi wadah bagi komunitas lari ini berbagi dengan 1000 anak yatim piatu se- Jabodetabek.

Pengurus Lelarian Sana Sini (LSS), Very Junaidi mengatakan sudah 110 tahun sejak Boedi Oetomo didirikan, sebuah usia yang seharusnya sudah sangat matang tentang sebuah nasionalisme.

Kondisi sekarang dengan berbagai isu SARA dianggap mulai menggerus semangat ini. Untuk itu komunitas-komunitas olahraga seperti LSS untuk memberikan kontribusi bagi nasionalisme.

"Kondisi saat ini saling nyinyir, radikalisme, isu SARA, dan lainnya membuat kita prihatin sekaligus kuatir akan lunturnya semangat Budi Utomo, semangat persatuan dan kesatuan bangsa. Keprihatinan ini mulai berwujud geliat- geliat kecil gerakan renasionalisasi yang dipelopori oleh komunitas-komunitas olahraga, salah satunya adalah Komunitas Lelarian Sana Sini, punya motto 'Makin Indonesia makin bangga," katanya di Monas.

Very Didampingi Ketua Panitia Vian, Ketua Poludara Runners Capten Junin, Wakil Ketua Kopaja, Anjil Faozibdan Ketua SANI M Fadel mengutarakan acara tersebut dalam rangka membangkitkan semangat Kebangkitan Nasional kepada anak-anak. Dan bertepatan bulan puasa bisa buka bersama dan menyantuni anak yatim.

"Ini untuk memberi suntikan semangat nasionalisme ke anak yatim," ujarnya.

Sementara, Ketua Panitia Vian menyampaikan acara ini digagas Komunitas Lelarian Sana Sini (LSS) bersama Komunitas Poludara Runners, Komunitas Terjun Payung Jakarta (KOPAJA ) dan Selebriti Anti Narkoba (SANI), yang memiliki pemikiran yang sama tentang nasionalisme, sambil mewujudkan rasa sosial di bulan suci.

"Komunitas-komunitas yang ada sekarang satu paham soal nasionalisme," tandasnya.***