MEDAN - Ketua Umum Dewan Kesenian Sumatera Utara (DKSU) Baharuddin Saputra SH memberi apresiasi kegiatan Diskusi Pemajuan Seni Budaya yang digagas oleh Kadis Budpar Sumut Dr Ir Hj. Wan Hidayati, MSI dengan menghadirkan narasumber musikus Rizaldi Siagian, Novelis Saut Poltak Tambunan dan Pengurus DKJ Rita Matu Mona Parinduri, yang dipandu moderator Deny Elfiansyah, SH Kepala UPT Taman Budaya Sumut bersama Pengurus DKSU dan Dewan Kesenian Medan (DKM) di gedung Bina Graha Pemprovsu di jalan Diponegoro Medan.

“Forum Diskusi ini akan kita agenda setiap bulan dengan menghadirkan narasumber yang mumpuni dibilang Seni Budaya, juga akademisi dan seniman profesional. Dari diskusi akan banyak kita mendapat masukan tentang berbagai langkah dan konsep pembinaan serta pengembangan dunia Seni Budaya dan Pariwisata khususnya di Sumatera Utara. Kami Dinas Budpar Sumut butuh masukan saran pendapat dan gagasan cemerlang dari berbagai kalangan untuk kebaikan masa depan agar Sumut Menawan,” ujar Hidayati.

Menanggapi tawaran itu, Bahar mengatakan siap sedia. DKSU akan tampil didepan mendukung program yang baik itu sesuai motto DKSU, bersinergi, visioner dan berpikir indah.

Sementara itu Rizaldi Siagian yang pernah menjadi Pengurus DKSU beberapa tahun lalu mengaku terharu sekaligus salut dan bangga karena dia melihat kemajuan yang signifikan di Sumut dalam upaya meningkatkan iklim berkesenian yang lebih baik.

”Salah satu indikasi perubahan kebaikan itu adalah kehadiran DKSU di bawah pimpinan Bung Bahar dan DKM pimpinan Bung Anto hari ini duduk bareng berdiskusi dengan kita, salut,” kata Rizaldi.

Disebutkan bahwa dari penelitian yang telah dilakukan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara yang dipimpinnya, dapat disimpulkan bahwa komunitas komunitas kesenian dan kebudayaan terus tumbuh pesat dan kemajuan itu harus di kelola dengan baik oleh lembaga kesenian yang ada seperti Dewan Kesenian, agar keberadaan komunitas tersebut dapat terdata dengan baik sehingga mudah melakukan pembinaan,” ujar Rizaldi Siagian.

Artis Teater Mandiri Rita Matu Mona Parinduri yang juga pengurus Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) pada kesempatan itu berbagi pengalaman dalam proses membuat konsep program kegiatan DKJ dan dan pelaksanaan sampai pertanggung jawaban kepada Pemerintah Provinsi DKI melalui Dinas Budparnya.

”Dibutuhkan kerja keras dan semangat yg tinggi bagi pengurus Dewan Kesenian dimanapun berada. Kami yang di Jakarta tentu lebih besar tantangannya. Kesempatan ini saya mendorong DKSU untuk tampil menjadi programmer kegiatan seni budaya yang handal untuk ikut membantu pemerintah mengelolanya dengan baik. Saya yakin DKSU bisa mewujudkannya,” ujar Rita Matu Mona optimis.

Pada bagian lain dikatakan pihak Pemprov Sumut melalui Disbudpar harus mengakomodir keberadaan DKSU sebagai mitra yang dibentuk dan dilantik oleh Gubernur Sumut. Seterusnya DKSU harus memberikan kontribusi positif dengan mengedepankan konsep kegiatan yang visioner berskala nasional dan internasional.

Apabila sudah bekerja sesuai porsinya tentu kerja-kerja itu akan mendapat perhatian khusus seperti DKJ pengurusnya mendapat insentif bulanan sebagai “Anggota Dewan”.

Novelis Saut Poltak Tambuban yang telah menulis lebih dari 60 judul buku mengupas tentang literasi dalam konteks kebudayaan kearifan lokal Sumatera Utara.

Dia dikenal sangat agresif dalam mengulas dan membahas tuntas tentang bahasa ibu di tanah leluhurnya Sumatera Utara yakni menulis cerita dengan bahasa Batak.

”Kemajuan teknologi jangan sampai mengikis bahasa daerah, juga melupakan permainan masa kanak-kanak kita dulu. Saya coba dan akan berusaha terus mempertahankannya. Jadi saya butuh mitra kerja yang sepaham. Kedepan dengan Dewan Kesenian akan kita bangun kerjasama yang baik,” kata Saut.

Hadir pada diskusi tersebut Kabid Seni Budaya ibu Cut Mutia bersama unsur pengurus DKSU, Pasaribu Idris, Lilik Riadi, Dilinar Nasution, Jono USU, Jenda Bangun, Onny Kresnawan, Afifudin, Jimmy Hutapea Evi Khairani, Sanur Sinaga, Duta Syailendra, Sukisno, Terbit Tarigan dan Adek Popay, dari DKM Rianto Aghly, SH dan Yondik Tanto.

Acara berlangsung akrab dan penuh kekeluargaan. ***