MEDAN - Sampai detik ini, Pemerintah Kota (Pemko) Medan belum juga membahas proposal yang diajukan PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk pengelolaan parkir sisi timur Lapangan Merdeka.

PT KAI meminta pengelolaan sisi timur Lapangan Merdeka sebagai kompensasi penggunaan sky bridge di sisi timur Lapangan Merdeka yang terhubung dengan Stasiun Besar Kereta Api Medan.

"Belum ada dibahas (proposal KAI), beberapa hari yang lalu sudah dijadwalkan rapat membahas itu, hanya ditunda, nanti akan dijadwalkan ulang," ujar Asisten Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang) Setda Kota Medan, Qamarul Fattah.

Menurutnya, secara umum tidak ada persoalan dari operasional sky bridge. Sebab, sebelum Sky Bridge dibangun sudah pernah ada penandatanganan MOU antara Pemko Medan dan PT KAI.

"Proposal yang diajukan PT KAI itu hanya persoalan teknis, mulai dari penggunaan listrik siapa yang membayar, kerjasama parkir seperti apa, terus siapa yang akan perbaiki kerusakan sky bridge. Itu sebenarnya, setelah ada kata sepakat mengenai itu, barulah dibuat penandatanganan kerjasama atas kesepakatan tersebut," paparnya.

Hanya saja, Qamarul belum mengetahui kapan pembahasan lanjutan Sky Bridge akan dilakukan.

Seperti diberitakan beberapa waktu lalu, Pemko Medan meminta PT KAI untuk mengajukan proposal pengelolaan sisi timur Lapangan Merdeka.

"Dulu sebelum sky bridge dibangun, sudah ada kesepakatan antara Pemko Medan dan PT KAI, khususnya tentang pengelolaan parkir sisi timur lapangan merdeka. Tapi, itu kan sudah terlalu lama, makanya hasil kesepakatan pads pertemuan terakhir, Pemko Medan meminta agar PT KAI mengajukan proposal ulang, itu sudah kami kirimkan dua pekan yang lalu kepada Wali Kota," jelas Manager Humas PT KAI Divre I Sumut-Aceh, Sapto Hartoyo.

Di dalam proposal itu, kata Sapto, PT KAI mengajukan permohonan pengelolaan parkir sisi timur lapangan merdeka dengan sistem sewa. "Teknis proposal saya kurang paham, yang jelas parkirnya disewa PT KAI," jelasnya.

Apabila sky bridge telah beroperasi, diakuinya tidak ada lagi kendaraan yang parkir didepan stasiun besar. Karena semua dialihkan ke sisi timur Lapangan Merdeka.

"Teknisnya juga disebutkan di dalam proposal. Didalamnya juga kesepakatan mengenai pembukaan pintu yang menyambungkan Sky Bridge dengan stasiun kereta api," paparnya.

Sapto sendiri belum dapat informasi mengenai instansi mana yang akan melakukan kajian terhadap proposal yang diajukan PT KAI.

Seperti diketahui, pembamgunan fisik Sky Bridge sudah rampung akhir 2014 lalu. Sayangnya sudah 4 tahun berlalu, Sky bridge tidak juga dipergunakan, kondisinya kini sangat memperihatinkan. ***