MEDAN - Perdana masuk memperjualkan sahamnya, PT Royal Prima Tbk (PRIM) langsung mengalami kelebihan karena lompat 50% atau 250 poin ke harga Rp750 per lembar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Direktur Utama PRIM, Tommy Leonard, mengatakan perusahaan yang menjadi emiten ke-13 yang listing tahun ini tercatat sebagai emiten ke-578 dari total perusahaan yang tercatat di papan perdagangan BEI.

"Melalui penawaran umum ini kami ingin meningkatkan layanannya sesuai visi menjadi rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan berkualitas tinggi dan didukung manajemen perusahaan yang berkualitas tinggi dan semoga kehadiran kami dapat memberi warna layanan kesehatan di pasar modal," katanya, Selasa (15/5/2018).

Perseroan mencatatkan sebanyak 1,2 miliar saham baru pada harga Rp500 per saham yang disertai sekitar 600 juta waran Seri I. Dalam IPO ini, PRIM mencatatkan kelebihan pemintaan atau oversubscribed sebanyak 42 kali dalam masa penawaran umum perdana saham. Dengan demikian, total dana yang diperoleh Perseroan mencapai sekitar Rp975 miliar.

Lebih lanjut, perseroan berencana menggunakan 46,4% dana hasil IPO setelah dikurangi biaya emisi untuk melakukan akuisi rumah sakit baru.

"Sisa dana IPO akan digunakan Perseroan untuk pembelian peralatan medis dan peningkatan infrastruktur teknologi informasi, tambahan perolehan tanah, serta ekspansi dan renovasi rumah sakit yang telah ada," tutupnya.