JAKARTA - Terpilihnya Indonesia menjadi tuan rumah Asian Para Games 2018 membawa warna baru bagi kaum tunagrahita karena gelaran ini membuka kesempatan pada penyandang disabilitas untuk berkompetisi, termasuk di cabang para swimming.

Sesuai klasifikasi dari International Paralympic Committee (IPC), atlet tunagrahita masuk dalam kategori S14 di cabang para swimming.

"Sebagai orang tua, kami hanya bisa mengucapkan terima kasi kepada pemerintah dan Panitia Pelaksana Asian Para Games 2018 (INAPGOC) yang telah memberikan kesempatan kepada anak-anak kami penyandang tunagrahita untuk mengibarkan Merah Putih di ajang Asian Para Games 2018," kata Ketua Yayasan Sindroma Down Indonesia, Aryanti R Yacub, saat Lomba Renang Jakarta Open Para Swim, yang berlangsung di Gelanggang Renang Jakarta Pusat, Sabtu (5/5).

"Saat ini, kami juga bangga dengan tercatatanya nama Indonesia dalam sejarah Asian Para Games," timpalnya.

Gelaran Jakarta Open Para Swim digelar oleh klub renang Jakarta Para Swim dalam rangka menyukseskan penyelenggaraan Asian Para Games 2018. Sekitar 200 peserta dari empat kelompok ambil bagian dalam kegiatan yang berlangsung sehari penuh itu.

Yayasan Sindroma Down Indonesia (YSDI) mengirimkan sembilan atlet tunagrahita ke lomba ini.

"Jakarta Open Para Swim 2018 merupakan bagian dari kegiatan sosialisasi Asian Para Games 2018. Kami akan mejadikan momen Asian Para Games sebagai kebangkitan atlet disabilitas Indonesia. Makanya, kami mempertandingkan nomor untuk tunadaksa, tunanetra, tunarungu, dan tunagrahita sesuai dengan klasifikasi yang dipertandingkan pada Asian Para Games 2018 nanti," ujar Ketua Jakarta Para Swim, Fajar Vidya Hartono.

Meski baru dua tahun berdiri, Fajar mengatakan bahwa Jakarta Para Swim sudah dipercaya untuk bekerja sama dengan NPC DKI Jakarta dan Dinas Olahraga DKI Jakarta untuk membina penyandang disabilitas menekuni olahraga renang.

"Di sini, penyandang disabilitas bisa belajar berenang secara gratis. Dan kami juga mencari bibit-bibit ke panti-panti yang ada di Jakarta untuk dilatih menjadi atlet," ucapnya.

Niat Fajar dan Jakarta Para Swim mendapat dukungan penuh dari Pemprov DKI Jakarta, salah satunya melalui cara pembebasan biaya penggunaan fasilitas kolam.

Pemda DKI Jakarta mendukung penuh niat Jakarta Para Swim dalam melakukan pembinaan atlet renang disabilitas. Penggunaan GRJP tanpa dipungut biaya bukan hanya untuk latihan, tapi juga untuk acara lomba renang Jakarta Open Para Swim yang bertujuan menari atlet disabilitas terbaik sekaligus mempromosikan Asian Para Games 2018," ujar Kepala Gelanggang Renang Jakarta Pusat, Khris Soebiantoro.***