MEDAN - Calon Gubernur Sumut (Cagubsu) nomor urut 1 H Edy Rahmayadi didoakan para pendeta yang tergabung dalam Komunitas Pendeta Internasional Indonesia Sumatera Utara terpilih menjadi Gubsu pada Pilkada 27 Juni 2018 mendatang.  Mantan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) dinilai merupakan figur yang tepat memimpin Sumut yang berbilang kaum, yang kaya adat istiadat, budaya dan agama. 

Seperti yang dikatakan Pendeta Pdt. Dr.Eben Siagian, STH, MTH bahwa sosok Edy memiliki kriteria seorang pemimpin yang sesuai seperti yang disebutkan firman Tuhan yakni cerdas, takut sama Tuhan (beriman), dapat dipercaya, dan tidak korupsi. 

"Saya melihat keempat kriteria yang disebutkan dalam firman Tuhan itu ada pada diri pak Edy. Sebagai seorang pendeta menilai beliau layak menjadi Gubernur Sumut. Ini peran kita berpartisipasi untuk pesta demokrasi 27 juni 2018 mendatang," ujar Eben.

Hal itu dikatakan Eben saat doa Bersama dan Ramah Tamah Oleh Tabloid Rohani Terpopuler dan Komunitass Pendeta Internasional Indonesia Sumatera Utara di Mutiara Suara Nafiri, Jl.KH. Wahid Hasyim No.86-88 Medan, Jumat (4/5/2018).

Senada Pdt Antonius P Surbakti berharap agar tokoh agama sepertinya para pendeta agar mengajak masyarakat untuk menggunakan hak pilih pada Pilgubsu 2018 mendatang. 

Dukungan dan doa agar Edy Rahmayadi menjadi Gubernur juga disampaikan para sahabat dan tokoh masyarakat beragama Kristen. Bahkan Ep Jhony Pardede menilai Edy Rahmayadi pernah berjasa kepada dirinya.

"Saya pernah ditikam ketika masih berkonflik dengan keluarga saya. Darah mengucur,  saya diinjak-injak. Saat itu ada satu pria berpangkat Mayor, yang tidak seiman menolong saya agar segera ditangani medis. Dan pria itu adalah beliau yang hadir bersama kita ini, Edy Rahmayadi," ujar Jhoni Pardede disambut tepuk tangan masyarakat yang hadir. 

Dukungan yang sama disampaikan rekan dan sahabat Edy yang merupakan umat Kristen. Bahkan Gandi Parapat menilai diperlukan komunitas umat kristen yang nantinya dapat membantu tugas Edy Rahmayadi ketika kelak diamanahkan memimpin Sumut. 

"Pilgubsu ini bukan memilih pemimpin suku atau agama. Pak Edy dan Pak Ijeck kita lihat mampu membawa Sumut yang Bermartabat dengan mempersatukan beragam suku, budaya dan agama di Sumut. Untuk itu tugas kita berbuat untuk memenangkan Eramas," ujarnya. 

Kedekatan dengan tokoh agama, seperti para pendeta sudah sejak lama dibuktikan Edy Rahmayadi. Hal ini ditegaskan Krisyanto Pasaribu yang merupakan teman SMA Edy Rahmayadi. Bahkan Yanto yang beragama Kristen mengakui kedekatan mereka tidak hanya di sekolah tetapi juga di rumah. 

"Dari dulu kami berteman tidak ada mempersoalkan agama. Kami saling menghargai dan menghormati. Saya main kerumah beliau, beliau main kerumah saya. Inilah persahabatan yang tidak terpisahkan hanya karena hanya beda agama," ujar Yanto. 

Dikatakan Yanto saat Edy Rahmayadi menjabat Pangdam I BB senantiasa menjaga keharmonisan Sumatera Utara mengundang tokoh agama termasuk para pendeta. 

"Saya masih ingat bahwa Pak Edy bercita-cita menjadikan Sumut, khususnya Kota Meda menjadi Icon religi seperti dibangunnya Gereja dan masjid yang megah termasuk juga rumah ibadah lainnya," ujar Yanto sembari mengatakan banyak keberhasilan Edy Rahmayadi saat menjadi Pangdam di antaranya membongkar sindikat pupuk palsu, minyak, dan juga perjudian. 

Sementara itu Edy Rahmayadi berharap bahwa masyarakat Sumatera Utara saling mengasihi dan tidak terkotak-kotak hanya karena perbedaan suku dan agama. Bahkan seharusnya dengan keberagaman budaya, adat istiadat dan agama menurut Edy seharusnya menjadikan Sumut semakin kuat. 

Dalam kesempatan tersebut Edy juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama membangun Sumut untuk mengejar ketertinggalan Sumut di segala bidang dengan provinsi lain. 

"Saya ingin Sumut ini tidak ada orang yang bermental lemah dan mudah menyerah. Hanya ada dua pilihan, menyerah gagal seperti pecundang atau berjuang seperti para juara. Marilah kita hentikan pertikaian-pertikaian yang ada dan saling menyayangi, bergandengan tangan untuk membangun Sumut yang kita cintai ini," ujarnya. *