MEDAN - Indeks Harga Saham Gabungan hari ini masih mengalami penguatan meskipun terbatas. Penguatan  IHSG didorong oleh rilis data inflasi April 2018 yang terkendali yakni sebesar 0,1%. “IHSG hari ini ditutup naik 17 poin atau sebesar 0,29% di level 6.012. Level tertinggi IHSG hari ini berada di level 6.012 dan level terendah berada di level 5.970,” kata Pengamat Ekonomi Sumatera Utara (Sumut) Gunawan Benjamin, Rabu (2/5/2018).

Menurutnya, saham-saham yang tergabung dalam sektor pertambangan hari ini menguat cukup kuat diantara sektor lainnya. Saham sektor tambang terlihat lebih menarik ditengah penguatan permintaan batu bara dan harganya yang stabil.

“Sektor tambang tercatat naik 1,6%. Diikuti oleh saham sektor keuangan naik sebesar 1 persen,” bebernya.

Ditengah pelemahan rupiah saat ini, sambung Gunawan hampir menyentuh level Rp. 14.000 tidak serta membuat perekonomian Indonesia menjadi goyah dan tak terkendali. Beberapa hal kiranya dapat dioptimalkan sebagai momentum yang baik ditengah pelemahan rupiah saat ini yakni dengan meningkatkan pariwisata Indonesia. Saat ini dengan melemahnya rupiah,mendorong wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke tempat-tempat wisata yang menarik di Indonesia sehingga hal ini dapat meningkatkan devisa negara.

“Tak hanya itu, harusnya dengan tren pelemaan Rupiah yang terjadi saat ini pemerintah dan pengusaha menggenjot ekspor barang-barang jadi maupun olahan dalam negeri untuk bersaing di mancanegara sehingga ekspor barang-barang Indonesia dapat menyeimbangkan ketergantungan barang-barang impor dari luar negeri,” pungkasnya.

Sementara itu, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat masih menunjukkan pelemahannya. Dolar AS hari ini masih perkasa dan menguat terhadap mata uang lainnya. Penguatan ini masih didorong oleh sentimen kenaikan suku bunga acuan AS dan pelemahan rupiah hari ini hampir menyentuh level Rp. 14.000 perdolar AS.