PONTIANAK - Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian mengimbau kepada tokoh masyarakat, partai politik dan semua pihak untuk berkompetisi secara sehat dalam Pemilihan Kepala Daerah 2018.

Hal ini diungkapkan Kapolri usai berkunjung ke perbatasan Indonesia-Malaysia di Entikong, Kalimantan Barat, Jumat (27/4/2018).

"Terlalu mahal rasanya kalau hanya untuk perebutan kekuasaan tingkat lokal, harus mengorbankan perpecahan antar-masyarakat," kata Tito Karnavian.

Kapolri yang hadir bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang, melakukan kunjungan kerja ke Pontianak dan Palangkaraya.

Di dua lokasi tersebut Hadi dan Tito memberi pengarahan pada anggota TNI-Polri se-Kalimantan Tengah dan Barat.

Menurut Tito, sudah belasan tahun lalu di Kalimantan pernah terjadi perpecahan gara-gara soal ras dan agama.

Ia pun berharap hal tersebut jangan sampai terulang lagi, apalagi penyebabnya adalah perebutan kekuasaan lokal.

Tito Karnavian meyakini sepanjang Polri dan TNI kompak, pilkada di Kalimantan Barat akan berlangsung dengan aman.

Tetapi, ia menambahkan, untuk menjadikan pilkada aman dibutuhkan juga partisipasi masyarakat, pemerintah daerah yang netral, dan tokoh-tokoh masyarakat yang mampu mendinginkan suasana.

Sementara itu, Panglima TNI juga mengingatkan, agar personil TNI dan Polri terus menjaga netralitas dalam pengamanan pesta demokrasi ini. "Tunjukkan bahwa netralitas itu adalah harga mati bagi TNI dan Polri," kata Hadi.

TNI dan Polri, kata Hadi, bersepakat menyukseskan Pilkada Serentak 2018 dan tahapan Pemilu 2019 untuk menjamin kelancaran, keamanan, dan kesuksesannya.

"Pedomani netralitas sebagai penjabaran dan pelaksanaan Sapta Marga dan Sumpah Prajurit. Tidak ada toleransi bagi pelanggaran terhadap netralitas tersebut," kata Hadi.

Dikesempatan yang sama, Ketua DPD RI, Oesman Sapta Odang juga berpesan, agar masyarakat khususnya di Kalbar, tidak serta merta menerima semua informasi negatif. "Jangan sampai termakan hoax. Semua informasi harus disaring tapi jangan ditelan mentah-mentah. Karena akibatnya bisa fatal apalagi kalau sudah menyinggung soal sara," ujar Oso.

Demi pilkada yang damai dan aman kata dia, semua elemen masyarakat harus saling bahu membahu membantu aparat TNI Polri. "Jika menemukan hal-hal yang mencurigakan, tolong beritahu aparat penegak hukum. Jangan sampai kita bertindak sendiri-sendiri. Kemudian jangan mudah termakan hasutan oleh siapapun," tukasnya.

"Jika kita semua sepakat untuk damai, maka kita harus siap dan harus taat pada semua aturan," pungkas Oso. ***