JAKARTA - Mengawali pekan ini, Senin (23/4), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,47% ke level 6.308,15. Investor asing masih mencatatkan net sell Rp 1,02 triliun.

Muhammad Nafan Aji, Analis Binaartha Parama Sekuritas mengatakan, pelemahan IHSG sejalan dengan pelemahan rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS), belakangan ini.

"The Fed telah memberikan wacana untuk menaikkan tingkat suku bunga acuan secara agresif. Sehingga memberikan efek hawkish bagi dollar AS yang membuat rupiah terdepresiasi," ujar Nafan.

Menurut Nafan, pergerakan IHSG hari ini, Selasa (24/4) masih akan disetir oleh pergerakan nilai tukar rupiah. Di sisi lain, belum banyak sentimen positif dari dalam negeri. Dus, kecenderungan bearish semakin besar.

Hendri Widiantoro, analis Erdikha Elit Sekuritas mengatakan, IHSG gagal menembus resistance double top. Secara teknikal, stochastic mengarah pada bearish momentum dan berpotensi dead cross dengan ruang pelemahan yang cukup lebar.

Sehingga, pada perdagangan hari ini, IHSG diprediksi kembali melemah tipis dengan rentang 6.280–6.343. Nafan juga memprediksi IHSG kembali melemah di rentang 6.276–6.351.***