MEDAN - Kabar menarik datang untuk warga Medan yang menantikan Film 212 The Power of Love. Pasalnya, event nonton bareng (nobar) dengan aktor utamanya, Fauzi Baadillah akan digelar 5 Mei 2018 di CGV Focal Point Medan.

Nobar Film 212 di Medan digagas oleh komunitas One Day One Juz (ODOJ) Sumatera Utara dan Kajian Medan. “Film 212 The Power of Love ini merupakan film dakwah yang ceritanya bagus. Dan mengingatkan kita tentang peristiwa bersejarah pada momen 212 yang lalu. Aksi yang begitu damai diikuti mayoritas Umat Islam di seluruh Tanah Air dengan tujuan yang sama, yaitu meminta keadilan atas kasus penistaan agama Islam,” ujar Ika Puspita Yudha, Panitia Nobar ini.

Dalam Nobar ini nantinya, dilanjutkan Ika, pihaknya mendatangkan Fauzi Baadillah sekaligus meet and greet. “Juga ada tilawah bersama dan tausiah dari ustadz,” timpalnya.

Bagi warga Medan sekitarnya yang ingin ikut nobar ini sudah bisa memesan tiket ke panitia mulai dari saat ini. “Harga tiket Rp59 ribu. Dan, kami membuka peluang untuk siapa saja yang ingin berdonasi tiket nonton bagi anak yatim. Agar mereka bisa merasakan bagaimana rasanya nonton film yang bagus dan banyak nilai positifnya,” ungkapnya.

Film 212 The Power of Love disutradarai Jastis Arimba yang ingin mengungkapkan sisi lain dari peristiwa bersejarah tersebut. Semoga film ini dapat menjadi asbab hidayah dan mampu memberikan gambaran dari sebuah event yang belum pernah ada di muka bumi.

Tokoh-tokoh yang berperan dalam narasi film itu menunjukkan karakteristik yang nyata dari Muslimin Indonesia. Selain Fauzi Baadila juga Hamas Syahid Izzudin yang dikenal sebagai pemeran Film Ketika Mas Gagah Pergi. Selain itu juga ada nama penulis best seller Asma Nadia serta dua pemain Ketika Cinta Bertasbih, yaitu Meyda Sefira dan Cholidil Assadil Alam.

Film ini mengisahkan tentang seorang jurnalis bernama Rahmat (Fauzi Baadillah), yang pada awalnya kurang setuju dengan aksi 212. Dia terpaksa berangkat karena ayahnya yang sudah sakit-sakitan memaksa ingin terjun langsung dalam aksi. Ayah Rahmat ini adalah seorang pemuka agama di kampung halaman.

Rahmat menganggap aksi yang dipicu oleh pidato Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Kepulauan Seribu ini, hanyalah kendaraan yang ditunggangi misi politik dan kepentingan golongan tertentu. Tapi melihat semangat ayahnya dan tekad orang-orang yang terjun dalam aksi, Rahmat seperti mendapat hidayah lalu ikut menyuarakan bela Islam.

“Sejauh ini sudah banyak komunitas yang mendaftar. Kami berharap banyak warga Medan lainnya yang ikut serta dalam nobar ini,” pungkas Ika.

Untuk pemesana tiket Nobar di Medan bisa melalui Nisa (08566312831) dan sedekah tiket melalui Dila (085261643938).***