MEDAN - Hasil Survei yang diselenggarakan oleh Politika Research Center (PRC) menyimpulkan masyarakat Sumatera Utara (Sumut) menginginkan calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur (Cagub-Cawagub) Sumatera Utara (Sumut) dengan kepribadian yang jujur dan dan antikorupsi.

“Kemudian, bijaksana, tegas dalam mengambil keputusan, serta dipercaya mampu membawa perubahan. Survei ini terkait Pilkada Sumut yang terbaru kami lakukan, berlangsung akhir Maret 2018 lalu. Tujuannya untuk mengukur persepsi publik berkaitan dengan figur atau sosok pemimpin yang dirindukan masyarakat Sumut lima tahun ke depan," kata Direktur PRC Rio Prayogo dalam presentasinya kepada wartawan di Hotel Marriott Medan.

Presentasi hasil survei itu dimoderatori Bambang Riyanto dan dihadiri sejumlah wartawan media cetak dan elektronik.

Rio Prayogo menyebutkan, sekira 1.000 responden dilibatkan dalam survei dilakukan di 33 kabupaten/kota di Sumut Disebutkannya juga, margin error dari survei itu 3,2 persen.

Rio merincikan, aspek kemampuan yang diteliti berkaitan dengan penyelesaian ketimpangan sosial, pengentasan kemiskinan, perbaikan infrastruktur, penanggulangan premanisme, peningkatan pendapatan asli daerah (PAD), pengelola Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), peningkatan pelayanan pendidikan dan kesehatan, perwujudan tata kelola pemerintahan yang bersih, peningkatan kemandirian dan daya saing daerah, dan pengalaman dalam memimpin pemerintahan.

Dikatakan, aspek karakteristik menyoroti ciri khas pasangan Cagub-Cawagub dalam hal menghargai perbedaan, adil dan mampu merangkul semua pihak, menguasai masalah pembangunan, dapat dipercaya, rendah hati dan mengayomi masyarakat, berpengalaman dalam memimpin, kaya gagasan dalam memajukan daerah, dan keserasian dan saling melengkapi sebagai pasangan Cagub-Cawagub.

Dijelaskan, kepribadian yang dimaksud meliputi sikap jujur dan anti korupsi, bijaksana dan tegas  dalam mengambil keputusan, ramah dan komunikatif kepada masyarakat, sederhana dalam hidup, dan mudah diminta menghadiri acara yang dibuat masyarakat. 

Disebutkan, berdasarkan kemampuan, karakteristik dan kepribadian Cagub-Cawagub Sumut dalam simulasi dua pasang, Eramas mendapat dukungan publik 48,7 persen. Sedangkan Djoss 38,3 persen. 

"Dukungan dari pemilih JR Saragih-Ance Selian sebagian besar beralih ke pasangan Djoss," sebutnya.  

Dikatakan, mayoritas pemilih juga sudah mantap dengan pilihannya dan tidak lebih dari 35 persen pemilih yang mengaku mungkin mengubah pilihan atau belum menentukan pilihan. 

"Adapun faktor yang cukup dominan mengubah pilihan publik adalah tawaran program pasangan lawan lebih meyakinkan untuk perubahan Sumut yang lebih baik," imbuhnya. 

Kendati demikian, Rio Prayogo mengingatkan, hasil survei tersebut tidaklah mutlak menjadi pedoman bahwa pasangan calon yang nilai surveinya tertinggi menjadi gubernur. Ini lantaran dinamika elektoral memungkinkan apapun bisa terjadi.

"Ini dinamika yang masih terus berlangsung," ujarnya seraya menambahkan meski berpeluang sangat besar, PRC belum bisa pastikan Eramas tampil sebagai gubsu-wagubsu,” tutpnya.