ASAHAN - Banyaknya kios yang kosong membuat kondisi Pasar Inpres (PIK) I Kisaran dinilai sangat memprihatinkan. Apalagi, kios yang berada di lantai II dibiarkan kosong dan tidak terawat. Pantauan awak media di lantai II, Senin (16/4/2018), hanya ada dua pedagang yang menempati kios, yaitu kedai kopi dan pedagang pakaian. Selebihnya, tak berpenghuni.

Kios tersebut banyak yang sudah tidak berpintu lagi. Selain kotor, aroma bau pesing tercium sangat menyengat saat melintas lorong-lorong lantai II. Di beberapa kios, tampak kotoran manusia (tinja) yang mengering.

Menurut salah seorang pedagang PIK I, kondisi itu sudah lama berlangsung. Para pemilik kios enggan berjualan karena merasa rugi, akibat tidak ada pembeli.

"Di lantai atas banyak yang kosong. Jadinya ya begini-lah. Kotor. Ada juga yang menjadikan kios tempat buang air. Memprihatinkan-lah," katanya, tanpa mau menyebutkan nama.

Ditempat terpisah, Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Asahan Eben Ezer Siregar menilai, keenggenan para pedagang berjualan di lantai II PIK akibat beberapa faktor.

Diantaranya, tidak berfungsinya fasilitas PIK, seperti kipas isap udara (blower). Sehingga, kondisi pasar menjadi pengap dan panas.

"Setau saya, blowernya tak berfungsi. Pasar jadi pengap dan panas. Kalau begitu siapa yang mau berjualan di atas (lantai II)," ujar Eben.

Kondisi itu, lanjut politisi dari Partai Hanura itu, diperparah dengan ketidaktegasan Pemkab Asahan dalam menertibkan pedagang yang berjualan di bahu jalan seputaran PIK. Akibatnya, pedagang merasa enggan berjualan di lantai II, karena tidak ada pembeli.

"Kalau Satpol PP tegas terhadap PKL, maka tidak ada pedagang yang di bahu jalan. Kalau pedagang ada di dalam pasar semua, tentu, pembeli akan masuk kedalam pasar, mencari barang-barang sesuai dengan kebutuhannya. Jadi semuanya terkait, dan harus dibenahi," tandasnya.

Sementara itu, pihak Dinas Koperasi dan Perdagangan (Kopdag) Kabupaten Asahan belum bisa dimintai keterangan terkait kondisi pasar itu. Telepon Seluler Sekretaris Kopdag Junaidi tidak tersambung saat dihubungi awak media.  *