PALAS - SMA Negeri 1 Barumun mengundang orangtua siswa untuk menjemput anaknya di sekolah usai ujian hari terakhir, Kamis (12/4/2018). Hal ini untuk mengantisipasi euforia siswa SMA yang telah mengakhiri Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dengan aksi coret-coret baju seragam sekolah. Tak hanya itu, pihak sekolah juga mengundang Kepolisian Lantas Polsek Barumun untuk memberikan arahan kepada siswa agar tidak ugal-ugalan di jalan raya ketika mengendarai sepeda motor.

Kepala Sekolah SMA N I Barumun, Muhammad Nasir Hasibuan menegaskan, siswa yang kedapatan melakukan coret-coret baju seragam sekolah, akan menerima sanksi untuk dipertimbangkan kelulusannya.

"Corat-coret baju seragam sekolah, mencerminkan generasi tidak berakhlak dan rusak moral," katanya dihadapan ratusan siswa yang akan mengakhiri masa sekolah di SMA N 1 Barumun.

Dengan kehadiran orang tuasiswa, kata dia, hal ini bisa menangkal aksi coret-coret baju seragam sekolah.

Dalam bereuforia, tentu siswa akan coba mencari celah sekecil apa pun agar bisa melakukan aksi coret-coret baju seragam. Menurutnya, tradisi ini dapat berisiko menimbulkan tawuran antara pelajar dan menimbulkan keonaran yang meresahkan pengguna jalan.

Sementara, Kapos Lantas Unit Barumun, Ipda Mujiono mengingatkan kepada siswa agar tidak melakukan konvoi kendraaan di jalan raya yang dapat mengganggu ketertiban berlalu lintas terhadap pengguna jalan raya lainnya

"Pihak sekolah telah meminta bantuan kepolisian untuk mengantisipasi coret-coret baju seragam dan konvoi kenderaan sepeda motor atau kendaraan roda empat dengan berjaga di sejumlah titik yang dianggap rawan sebagai titik kumpul siswa untuk aksi ugal-ugalan," ujarnya.

Dalam hal ini, pihaknya telah stand by melaksanakan penjagaan di lokasi pemandian Siraisan, Kecamatan Ulu Barumun, lokasi pemandian Desa Hapung, Kecamatan Sosa, Desa Bulusonik, lokasi Pasar Sibuhuan dan jalur Sibuhuan Julu.