MEDAN - Banyak informasi yang diperoleh dari pertemuan antara Cawagubsu H Musa Rajekshah dengan Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni) Sumut, Senin (9/4/2018) di Medan. Salah satunya aktivitas warga Pertuni yang belum banyak diketahui publik yakni mengembangkan ekonomi kreatif dengan jejaring media sosial.

Ketua DPD Pertuni Sumut, Khairul mengatakan, selama ini warga Pertuni banyak kurang mendapat perhatian dari pemerintah.

"Padahal ada warga kami atlet berprestasi. Ada juga yang berjualan online," kata Khairul.

Khairul menceritakan, soal penjualan melalui jejaring media sosial itu. Warga Pertuni awalnya mendapat pelatihan bagaimana menggunakan smartphone umum, bukan menggunakan keyboard braile.

"Jadi android-nya itu android umum bukan khusus. Jualan kerupuk secara online. Pesen ojek online juga bisa," kata Khairul.

Menanggapi hal itu, Musa Rajekshah mengaku kagum. Menurutnya, banyak persoalan yang memang membutuhkan perhatian serius pemerintah.

"Kalau saya dengan Pak Edy Rahmayadi di tim ERAMAS ada Tim Ekonomi Kreatif ERAMAS. Mudah-mudahan tim ini bisa bersinergi demi kemandirian saudara-saudara kita di Pertuni dan penyandang disabilitas lainnya," kata pria yang karib disapa Bang Ijeck itu.

Dalam sesi dialog, warga Pertuni banyak mengharapkan Eramas bisa banyak menciptakan lapangan kerja dan beasiswa bagi anak-anak mereka.

Suhardi Tanjung, warga Pertuni mengharapkan perhatian Eramas kepada anak-anak tuna netra soal lapangan kerja.

"Anak-anak kami ini Pak, ibarat anak ayam kehilangan induk. Orangtua mereka tuna netra, tapi anak-anak kami yang sehat mau bersekolah. Mohon ini jadi perhatian," kata Suhardi.

Menjawab itu, Bang Ijeck mengupayakan mencari jalan ke luar untuk mengatasi itu.

"Kalau dari saya pribadi, nanti dibilang money politic. Tapi yakinlah kita bahwa ini akan diperhatikan. Tapi secara bertahap ya Pak, Bu..," kata Bang Ijeck.