Medan - Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Rina Sari Ginting mengaku, bahwasanya Kompol Fahrizal harus menjalani pemeriksaan psikologis.

Hal itu kata dia dilakukan, untuk mengetahui, apakah Wakapolres Lombok Tengah tersebut ada mengalami gangguan kejiwaan.

"Tadi pagi kita ada menghadirkan dokter spesialis forensik kejiwaan. Hal ini untuk mengetahui apakah yang bersangkutan ada mengalami gangguan jiwa," ungkapnya kepada wartawan.

Selain itu, Rina juga menyebutkan, jika pemeriksaan yang dilakukan Poldasu terhadap Kompol Fahrizal baru hari ini juga dilakukan. Sebab, usai ditangkap, Farizal belum dapat dimintai keterangan terhadap tindakan yang diperbuatnya.

"Soalnya setelah di tangkap ia terlihat labil. Jadi pemeriksaan terhadapnya baru bisa dimulai hari ini," jelasnya.

Disinggung soal motif, Rina juga mengaku jika kepolisan masih dalam tahap pengungkapan. Namun menurut dia, dari penembakan yang dilakukan Fahrizal sampai berkali-kali, terlihat jelas ia sedang sangat marah.

"Jadi sampai sejuah ini belum bisa terjawab motifnya. Untuk isu yang ada, tim kita masih melakukan pencairan fakta-fakta," jelasnya.

Sedangkan untuk hukuman, Rina mengatakan, ancaman yang bisa diperoleh Fahrizal akan lebih berat dari masyarakat umum. Sebab, selain Fahrizal dijerat dengan pidana umum, juga akan dikenakan sanksi kode etik.

"Secara internal juga akan terlibat dalam kode etik. Tapi hal itu masih lama. Masih menunggu keputusan inkrah," pungkasnya.